Agum Gumelar: Saatnya Kawal Pemerintahan hingga 2024

Agum Gumelar menyatakan, perbedaan yang sempat mewarnai pemilihan presiden 2019, saat ini semua itu harus diakhiri.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jun 2019, 21:48 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2019, 21:48 WIB
20161012-Kisruh Lokasi Kongres, Ketua Komite Pemilihan PSSI Angkat Bicara-Jakarta
Ketua Komite Pemilihan PSSI, Agum Gumelar memberi keterangan terkait kisruh penetapan lokasi kongres PSSI 2016, Jakarta, Rabu (12/10). Agum mendesak kepada PSSI untuk segera menyelesaikan semua persiapan kongres. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024.

Para tokoh mengajak kedua pendukung capres dan cawapres yang berkompetisi kembali bersatu untuk membangun Indonesia.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Agum Gumelar menyatakan, perbedaan yang sempat mewarnai pemilihan presiden 2019, saat ini semua itu harus diakhiri.

"Kemarin kita berbeda, itu sesuatu yang wajar. Tapi itu semua berakhir sudah tidak ada lagi 01 dan 02," kata Agum Gumelar di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (30/6/2019).

Agum pun mengajak bersama-sama mengawal pemerintah. Ia menerangkan, ke depan tantangan yang harus dihadapi bangsa Indonesia semakin berat.

"Bagaimana kita mengawal sampai 2024 ke sana. Jangan sampai dikuasai kekuatan yang radikal. Kita harus cegah, dan itu tugas kita semua. Abadi untuk mengawal," ujar dia.

Senada, Sekretaris Kabinet Pramono Anung berharap antar pendukung bisa segera rekonsiliasi.

"Ayo bersatu, kembali rukun membangun bangsa kedepan," ujar dia.

Pramono pun menyinggung proses rekonsiliasi antara dua capres dan cawapres yang berkompentisi.

"Komunikasi sebenarnya sudah terjadi. Ditunggu aja sampai pelantikan," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya