Adhyaksa Dault Masuk Bursa Cawagub DKI

Bestari mengatakan, bila suara kedua cawagub yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak kourum, maka Partai Gerindra bisa ikut mengusulkan nama lain.

oleh Luqman RimadiRatu Annisaa Suryasumirat diperbarui 01 Jul 2019, 19:13 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2019, 19:13 WIB
Ani Yudhoyono Wafat, Tokoh Tanah Air Melayat ke Rumah SBY
Mantan Menteri Pemuda dan Olaharga Adhyaksa Dault menghadiri persemayaman Ani Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/6/2019). Sejumlah tokoh terus berdatangan jelang pemakaman istri presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Nama mantan Menteri Agama Adhyaksa Dault muncul sebagai bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta. Hal itu diungkap oleh  Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi.

Prasetio mengatakan, bila aturan memungkinkan, Adhiyaksa ingin mencoba peruntungan sebagai bakal pendamping Anies BAswedan di kursi DKI-2.

"Ya beliau juga ingin mencoba, maulah istilahnya, mau juga mencalonkan (sebagai wagub). Mau juga beliau, ya kalau bisa," tukas Prasetyo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (1/7/2019). 

Prasetio enggan menjawab kemungkinan Adhyaksa masuk dalam bursa cagub. Keputusan itu bergantung pada hasil rapat paripurna pada 21 Juli 2019 mendatang. "Kita lihat nanti apakah dalam paripurna pada 21 dan 22 Juli ini tercapai kuorum atau tidak," ungkap dia.

Menurutnya, bila suara kedua cawagub yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak kourum, maka Partai Gerindra bisa ikut mengusulkan nama lain. Karena itu, tak menutup kemungkinan, nama Adhiyaksa dan Ketua DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik masuk sebagai cawagub DKI.

Bersamaan dengan itu, Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Bestari Barus menyatakan bahwa masih ada peluang bagi Adhyaksa Dault mencalonkan diri. Saat ini, memang dua nama dari PKS telah diajukan sebagai cawagub, yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. Namun, kedua nama tersebut bisa sewaktu-waktu dicabut oleh partai pengusung.

"Sebelum ditetapkan sama Panlih partai pengusung masih bisa menarik. Masih bisa, melalui gubernur bisa menarik," ujar Bestari. 

 

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Klarifikasi Adhiyaksa Dault

Sementara itu, Adhyaksa Dault mengatakan dirinya menolak bila disebut meminta jabatan sebagai bakal cawagub DKI Jakarta.

Menurut dia, pertemuannya dengan Ketua DPRD DKI Jakarta PRasetio Edi Marsudi hanya mempertanyakan bagaimana kelanjutan proses pemilihan dua bakal cawagub DKI asal PKS yang hingga kini masih berproses di Dewan.

"Karena ada pertanyaan dari kader PKS di bawah, mereka menanyakan kenapa Pak Syaikhu dan PAk Agung ini belum diputuskan nasibnya sebagai cawagub?. Saat itu Pak Prasetio bilang ada proses yg harus di lalui,” ucap Adhyaksa kepada Liputan6.com, Senin (1/7/2019).

Adhyaksa pun mengaku, sebagai kader profesional PKS, dia mendukung Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto sebagai bakal cawagub DKI.

Karena itu, dia berharap, dewan segera memutuskan siapa yang nantinya akan dipilih sebagai pendamping Anies Baswedan itu.

"Keduanya merupakan kader terbaik di PKS. Dan PKS sudah rekomendasi dua orang ini. Karena itu, saya coba bertanya kepada Ketua DPRD,” ucap dia.

Terkait dengan peluang Adhiyaksa sebagai cawagub bila Syaikhu dan Agung bila suara keduanya tidak mencapai kuorum di DPRD, mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) DKI Jakarta itu enggan menjawabnya.

Namun demikian, bila partai mengamanahkan dirinya unutk maju, dia siap mengemban amanah tersebut.

"Saya bilang kalau ditugasin partai, dimana pun, tidak hanya menjadi cawagub, saya siap dimana saja, intinya pengabdian,"Adhiyaksa menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya