Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut kualitas udara di Jakarta sedang buruk akibat kontribusi dari musim kemarau. Hal tersebut guna menanggapai Air Visual yang menyatakan Jakarta sempat menduduki peringkat pertama kota terpolusi di dunia.
Anies juga mengatakan volume kendaraan bermotor yang besar juga menjadi salah satu penyebab utama.
Baca Juga
"Musim kering ini telah berkontrubusi terhadap kondisi kualitas udara di Jakarta. Dengan volume kendaraan sebesar ini, maka kita dalam beberapa waktu ke depan akan berhadapan dengan masalah kualitas udara," tutur Anies di Balai Kota, Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Advertisement
Karena hal itu, Anies mengimbau agar masyarakat memperbanyak penggunaan transportasi umum. Sehingga, kadar emisi di Jakarta dapat dikurangi.
Selain itu, tahun depan pihaknya juga akan memperketat uji emisi pada kendaraan sebagai salah satu langkah jangka panjang dalam memperbaiki kualitas udara. Untuk jangka pendek, Anies akan semakin mendorong upaya integrasi transportasi.
"Dalam jangka pendek, kita mengajak warga semua lebih banyak menggunakan kendaraan umum daripada pribadi karena cuaca panas ini akan terus terjadi," ujar Anies.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Target 700 Bengkel
Selain itu untuk uji emisi, Anies telah membicarakan rencana tersebut bersama lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov DKI Jakarta.
"Harapannya dalam satu-dua minggu ini akan selesai tentang mekanisme pengaturannya supaya kendaraan bermotor yang beroperasi di Jakarta itu bukan termasuk kendaraan bermotor yang tidak lolos uji emisi," tuturnya.
Nantinya, lanjut Anies, semua kendaraan yang beroperasi di Jakarta harus lulus uji emisi. Saat ini sudah ada sekitar 150 bengkel di Jakarta yang memiliki fasilitas uji emisi. Targetnya yakni tersedia sebanyak 700 bengkel.
"Maka kita akan mendorong bengkel memiliki fasilitas uji emisi, kita undang pompa bensin punya alat ukur uji emisi," jelas Anies.
Advertisement