Penemuan Mengejutkan Saat Bersih-Bersih Sungai Ciliwung

Bakteri maupun virus dari alat medis tersebut berpotensi terjadinya penularan bagi masyarakat yang menggunakan air sungai Ciliwung.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 05 Jul 2019, 06:55 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2019, 06:55 WIB
Relawan bersihkan Sungai Ciliwung
Relawan bersihkan Sungai Ciliwung (Liputan6/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Rena Da Frina terkejut bukan main ketika dia sedang membersihkan bantaran Sungai Ciliwung, Kota Bogor pada Kamis, 4 Juli 2019.

Lurah Babakan Pasar, Kota Bogor itu mengaku melihat sejumlah limbah medis tersangkut di bebatuan. Bahkan pada saat itu, yang hanyut terbawa arus sungai diperkirakan jumlahnya lebih banyak.

"Setelah saya angkat, ternyata kateter atau kantong urine bekas masih ada selangnya. Beberapa kantong masih terdapat air seninya," kata Rena.

Ia bersama anggota Babinsa dibantu warga sekitar kemudian mengangkat dan memindahkan sekitar delapan limbah medis ke tepi sungai. Lokasinya penemuan limbah tersebut berada di Kampung Kebon Jukut berbatasan dengan Kelurahan Sukasari.

Ia dan warga sempat kesulitan mengangkat limbah rumah sakit itu karena satu sama lain terlilit selang kantong urine dengan sampah rumah tangga.

"Waktu itu saya lihat yang hanyut terbawa arus juga banyak, cuma tidak bisa diambil karena berada di tengah aliran sungai," ungkap Rena.

Temuan limbah medis ini kemudian dilaporkan Rena ke Wali Kota Bogor, Bima Arya agar segera ditindak lanjuti. Sebab, aliran sungai tersebut menjadi tercemar padahal masih digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari.

"Saya melihat disaat kantong urine terbawa arus, ada beberapa orang sedang mandi. Bagi warga sudah terbiasa melihat benda itu. Ini miris sekali," ujarnya sedih.

Temuan limbah medis di aliran Sungai Ciliwung bukan kali ini saja. Para relawan Komunitas Peduli Ciliwung juga kerap menemukan benda serupa, mulai dari kateter atau bekas kantong urine, obat-obatan hingga alat kontrasepsi.

"Tiap bersih-bersih hari Sabtu, saya dan teman-teman sering nemuin seperti kateter, obat tablet kemasan strip, botol bekas obat-obatan, terkadang alat kontrasepsi," ungkap Suparno, relawan Komunitas Peduli Ciliwung.

Namun limbah medis yang paling sering ditemukan para relawan adalah bekas kantong urine lengkap dengan selangnya. Ada yang terlihat masih bersih seperti baru dibuang, sampai ada yang warnanya sudah memudar.

"Ditemukannya di beberapa titik lokasi aliran sungai," kata Suparno, yang juga anggota Satgas Naturalisasi Ciliwung.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Khawatir Penyakit Menular

Relawan bersihkan Sungai Ciliwung (Liputan6/Achmad Sudarno)
Relawan bersihkan Sungai Ciliwung (Liputan6/Achmad Sudarno)

Limbah medis ini menyebabkan air sungai tercemar. Lebih mengerikan jika bekas digunakan oleh pasien yang memiliki penyakit menular. Bakteri maupun virus dari alat medis tersebut berpotensi terjadinya penularan bagi masyarakat yang menggunakan air sungai Ciliwung.

"Sampai saat ini kami belum tahu dari mana asal limbah medis dan obat-obatan yang sering kami temukan di sungai," ujarnya.

Namun banyaknya temuan limbah medis itu, ia dan rekannya di Komunitas Peduli Ciliwung sudah meminta masyarakat untuk segera melaporkannya kepada pihak berwenang apabila menemukan ada orang yang membuah limbah ke sungai.

"Kami juga terus mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah rumah tangga ke sungai, karena dapat merusak lingkungan dan banjir saat hujan," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya