Bicarakan Golkar, Bambang Soesatyo Temui Jokowi di Istana

Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jul 2019, 14:27 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2019, 14:27 WIB
Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla Buka Puasa Bersama Ketua DPR
Presiden Joko Widodo tiba menghadiri buka puasa bersama di Rumah Dinas Ketua DPR Bambang Soesatyo di Kawasan Widya Chandra Jakarta, Senin (13/5). Buka Puasa tersebut juga di Hadiri Tokoh Politik dan Petinggi Lembaga Negara. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (15/7/2019). Bambang menjelaskan pertemuan yang berjalan selama dua jam tersebut hanya membicarakan soal Partai Golkar.

"Tadi kita bicara soal Golkar saja," kata Bambang usai menemui Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (15/7).

Pria yang kerap disapa Bamsoet ini menjelaskan, dalam pertemuan tersebut hanya membicarakan terkait kondisi partai saat ini dan ke depannya. Serta harapan untuk tetap jadi partai yang bersatu.

"Hanya kita bicara bagaimana Golkar ke depan harus tetap menjadi partai tengah yang bisa menyatukan semua kekuatan yang ada, dan jangan ada lagi lahir partai partai baru dari rahim Golkar," kata Bambang Soesatyo.

Jokowi, kata Bamsoet berpesan, agar menjaga persatuan dan kerukunan partai agar tidak terpecah dan berkubu-kubu.

"Ya justru pesan beliau Partai Golkar harus dijaga betul kekompakannya," ungkap Bambang Soesatyo.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Harus Ada Restu Jokowi?

Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla Buka Puasa Bersama Ketua DPR
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo memberi sambutan selama acara buka puasa bersama di Rumah Dinasnya di Kawasan Widya Chandra Jakarta, Senin (13/5). Buka Puasa tersebut juga di Hadiri Tokoh Politik dan Petinggi Lembaga Negara. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Bamsoet mengatakan, setiap tokoh yang ingin memimpin partai Golkar harus mendapat dukungan dari pemerintah. Alasannya, kata dia, karena Golkar adalah partai pendukung pemerintah.

"Golkar itu partai pendukung pemerintah. Jadi tentu kami membutuhkan sinyal atau lampu hijau dari pemerintah. Karena Golkar adalah partai pedukung partai pendukung Presiden Jokowi," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 8 Juli 2019. 

Bamsoet mengatakan hubungan calon ketua umum Partai Golkar harus baik dengan Jokowi. Sebab, kata dia, Golkar akan berkerja sama dengan Jokowi di pemerintahan.

"Sehingga ke depan hubungan Golkar dan siapa pemimpinnya harus bagus dengan Pak Jokowi, harus kita jaga sampai berakhir nanti 2024 dan seterusnya," ungkapnya.

Selain dengan Jokowi, lanjutnya, Ketua Umum Golkar juga harus memiliki hubungam baik dengan partai koalisi.

"Begitu juga hubungan Golkar dengan koalisi lainnya. Pemimpin baru Partai Golkar nanti juga harus memiliki hubungan yang baik dengan pemimpin partai koalisi yang lain," ucapnya.

Ketua DPP Partai GolkarAndi Sinulingga juga menilai restu Presiden Jokowi akan mempengaruhi dalam proses pemilihan Ketua Umum Golkar di Musyawarah Nasional (Munas) mendatang. Menurutnya, siapa yang direstui Jokowi sosok yang akan memimpin Golkar.

"Karena kalau kita liat restu Pak Jokowi sudah pasti lah, siapa yang direstui Pak Jokowi saya kira itu yang akan memimpin Partai Golkar nanti," kata Andi di Hotel Puri Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu 7 Juli 2019.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya