Kementerian Agama Ajak Warga Salat Gerhana Bulan Besok

Ajakan ini seiring dengan fenomena gerhana bulan sebagian yang akan terjadi di pada Rabu 17 Juli 2019 dini hari.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jul 2019, 15:53 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2019, 15:53 WIB
Ribuan Santri di Surakarta Salat Gerhana Bulan
Ribuan santri dan santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Assalam Surakarta menggelar salat gerhana bulan (Liputan6.com/Reza Kuncoro)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Bina Masyarakat Islam Kementerian Agama, Muhammadiyah Amin, mengajak umat Islam melakukan salat gerhana bulan atau khusuf. Ajakan ini seiring dengan fenomena gerhana bulan sebagian yang akan terjadi di pada Rabu 17 Juli 2019 dini hari.

Muhammadiyah mengatakan, kawasan Indonesia barat dan tengah dapat pun mengamati gerhana bulan tersebut.

Awal gerhana diperkirakan mulai pukul 03.01-05.59 WIB. "Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 04.30 WIB," kata dia seperti dilansir dari Antara, di Jakarta.

Dia mengatakan, Ditjen Bimas Islam telah menerbitkan seruan kepada para Kepala Kanwil Kemenag agar menginstruksikan unsur Kemenag, ulama, imam masjid, masyarakat dan unsur terkait lainnya untuk melaksanakan salat gerhana bulan parsial di wilayahnya masing-masing.

"Pelaksanaan salat gerhana disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerahnya masing-masing," kata Muhammadiyah.

Pada kesempatan shalat khusuf, Muhammadiyah mengajak umat berdoa untuk kebaikan bagi Indonesia.

"Kami juga mengimbau masyarakat memperbanyak zikir, istighfar, sedekah dan amal saleh lainnya serta mendoakan keselamatan dan kemajuan bangsa," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dapat Dilihat dengan Kasat Mata

Gerhana Bulan Total di Berbagai Negara
Bulan tampak berwarna merah darah saat terjadinya fenomena gerhana bulan total di atas langit Tel Aviv, Israel,, Jumat (27/7). Gerhana bulan terlama pada abad ini dapat disaksikan di seluruh dunia dengan mata telanjang. (AP/Ariel Schalit)

Gerhana bulan sebagian akan terjadi pada Rabu, 17 Juli 2019 dini hari di seluruh wilayah Indonesia. Fenomena alam itu dapat disaksikan secara langsung dengan kasat mata.

"Fenomena ini bisa dilihat dengan kasat mata, tetapi akan lebih baik jika menggunakan teleskop maupun kamera, selain itu dapat disaksikan di mana saja," ujar Peneliti Pusat Sains Antariksa Lapan, Rorom Priyatikanto, kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (17/7/2019). 

Dia menuturkan, gerhana bulan sebagian merupakan peristiwa ketika cahaya Matahari terhalangi oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Di Indonesia, fenomena ini akan terlihat selama beberapa jam.

Dia juga menambahkan gerhana bulan sebagian dapat disaksikan terutama pada Indonesia bagian barat seperti, Jakarta dan Medan. Sedangkan pada Indonesia bagian Timur, hanya dapat dilihat di Makassar, Sulawesi selatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya