Momen JK Simulasi Serah Terima Jabatan ke Ma'ruf Amin

JK sempat memperkenalkan wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin kepada peserta.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jul 2019, 08:56 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2019, 08:56 WIB
Ma'ruf Amin Temui Jusuf Kalla
Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin berjabat tangan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla usai bertemu di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (4/7/2019). Pertemuan JK dan Ma'ruf hari ini diketahui untuk bertukar informasi terkait tugas sebagai wakil presiden. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menghadiri halalbihalal Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Hotel Sahid, Jakarta Pusat. Dalam acara itu juga dihadiri Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin.

Pada kesempatan tersebut, JK sempat memperkenalkan wakil presiden terpilih tersebut kepada peserta.

"Yang saya hormati KH Ma'ruf Amin, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan juga terpilih sebagai pengganti saya nanti," kata Kalla di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (17/7/2019).

Kemudian, saat membuka acara tersebut JK juga sempat berseloroh kepada Ma'ruf Amin ketika memotong tumbeng. Dia mengatakan penyerahan ini seperti simulasi serah terima jabatan.

"Jadi ini seperti pra-serah terima," ungkap JK.

Sebelumnya, dalam acara tersebut JK mengatakan masjid harus bermanfaat bagi sekitar. Salah satunya yaitu bekerja sama dengan pihak lain agar memakmurkan masjid.

"Tugas dewan masjid meningkatkan ibadah dengan cara memperbaiki fasilitas masjid, dan bekerja sama dengan sistem masyarakatnya. Tapi bangga melayani atau amal ibadah kepada masyarakat kita," kata JK.

 

Soroti Sound System Masjid

Ma'ruf Amin Temui Jusuf Kalla
Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (4/7/2019). Pertemuan JK dan Ma'ruf hari ini diketahui untuk bertukar informasi terkait tugas sebagai wakil presiden. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

JK menjelaskan mengurus masjid adalah bagian dari ibadah. Yaitu dengan cara memperbaiki layanan, meningkatkan da'inya hingga pelayanan.

Dia mengatakan 80 persen waktu di masjid untuk mendengar dan 20 persen untuk salat. Namun ada kelemahannya, yaitu pengeras suara yang masih terganggu. Karena itu, pihak DMI, kata dia menyediakan 120 mobil operasi dan 500 teknisi.

"Kelemahan masjid itu sounds systemnya bergaung-gaung karena salah pasang. Saya hitung hitung. Begitu sound system salah, maka 80 persen hilang. Maka itu kita didik," ungkap JK.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya