Peneliti LIPI Sebut Airlangga Terlalu Low Profile Pimpin Partai Golkar

Padahal menakhodai partai besar seperti Golkar, Airlangga harus bisa menunjukkan hasil.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jul 2019, 20:12 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2019, 20:12 WIB
Lewat Aplikasi SaksiKu, Ketum Golkar Pantau Perolehan Suara di TPS
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberi sambutan saat melakukan pemantauan Aplikasi Android SaksiKu untuk Saksi Partai Golkar di TPS pada Pemilu 2019 di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (16/4). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta -L Peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lili Romli menilai wajar Airlangga Hartarto mendapatkan pesaing dalam perebutan kursi calon ketua umum Partai Golkar dalam Munas.

Pesaing terberat Airlangga adalah Wakorbid Pratama Golkar dan Ketua DPR Bambang Soesatyo karena sama-sama memiliki basis pendukung yang kuat.

"Sekarang menjelang ini banyak faksi sekarang yang mengerucutkan antara Pak Airlangga dengan Bamsoet. Masing-masing punya basis dukungan," ujar Lili ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (21/7/2019).

Lili menyebut bukan tanpa sebab Airlangga dinilai gagal oleh para kader Golkar. Sebab, secara perolehan kursi memang menurun daripada Pemilu sebelumnya. Dia membandingkan dengan Nasdem, ppartai pecahan Golkar yang sama-sama mengusung Jokowi-Ma'ruf, suaranya bisa meningkat pada Pemilu 2019.

Dia menilai, secara kepemimpinan Airlangga lemah dalam mengelola Golkar. Kinerja Airlangga sebagai Menteri Perindustrian, belum terlihat. Lili mengatakan Airlangga sebagai pemimpin terlalu low profile. Padahal menakhodai partai besar seperti Golkar, Airlangga harus bisa menunjukkan hasil.

"Memang terlalu low profile Pak Airlangga ini, memimpin partai enggak bisa. Sebagai partai besar kan harus menunjukkan juga hasil kepemimpinan yang menunjukkan partai besar. Dia kan low profile saya lihat. Itu bisa jadi kemudian faktor-faktor titik lemah dia," jelas Lili.

 

Tidak Banyak Tampil

Ribuan Kader Hadiri Kampanye Akbar Partai Golkar di Istora Senayan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyapa kader dan simpatisan saat Kampanye Akbar Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (9/4). Acara diisi dengan penyampaian pidato politik oleh Airlangga Hartarto. (Liputan6 com/Angga Yuniar)

Selama masa kepemimpinan Airlangga, Lili melihat Airlangga tidak banyak tampil dan melahirkan terobosan di Golkar. Karena itu, Lili menilai ketua umum partai Golkar adalah orang yang bisa mengkonsolidasikan seluruh kader.

"Memang yang tepat memang dicari tokoh bisa mempersatukan. Sekarang tantangan untuk kepemimpinan Golkar itu dua. Pertama, mengembalikan kepercayaan kepada Golkar yang terpuruk dirundung konflik terus pecah. Sekarang turun suaranya gimana gitu bisa lanjut. Kedua bisa mempersatukan di antara faksi yang ada," ucap Lili.

Sementara, pesaing terberat Airlangga adalah sosok Bambang Soesatyo. Lili menilai Bamsoet, sapaan ketua DPR itu, telah membuktikan kemampuannya memimpin parlemen. Secara karir, juga baik menanjak dari bawah sampai pucuk pimpinan hingga memperbaiki wajah DPR.

"Penilaian DPR positif tadinya terpuruk. Peluang dia menjadi saingan berat Airlangga," kata Lili.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya