Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, kembali mengajak Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dan Plt Ketum PPP Suharso Monoarfa, untuk kembali bertemu. Salah satu yang dibahas adalah rencana partai oposisi untuk bergabung.
"Jadi perlu terpikirkan untuk membahas secara serius hari ini terhadap perlu atau tidaknya penambahan koalisi kepada pemerintahan Jokowi," kata Surya di Kantor DPP Nasdem, Jakarta, Senin (22/7/2019).
Senada, Suharso menegaskan, memang dibutuhkan soliditas antarparpol koalisi Jokowi-Ma'ruf untuk membahas rencana partai oposisi ini.
Advertisement
"Kami ingin kekentalan koalisi itu semakin ketat, soliditas itu terjaga," jelas Suharso.
"Dan bagaimana kita mengantisipasi adanya pikiran-pikiran apakah diperlukan keanggotaan dari koalisi," ujar Suharso.
Sementara, Surya Paloh mengatakan PDIP tak hadir dalam pertemuan partai koalisi ini karena tengah sibuk mempersiapkan kongres.
"Kepada sahabat kami PDI Perjuangan, ini spontanitas. Kami tahu saudara tua kami, partai pemenang pemilu ini, sedang sibuk menyiapkan Kongres. Jadi kami maklumin ini," kata Surya.
"Kami sadar Ibu Mega pasti sibuk sekali saat ini," ujar Surya.
Dia pun menegaskan akan mencari waktu untuk membahas hal ini bersama PDIP.
"Nanti kita cari waktu lagi duduk dengan Mbak Mega, lima orang atau semua ketua umum. Harapan kami punya perspektif dan pikiran yang sama," jelas Surya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Terjadi Gesekan antarpartai koalisi?
Plt Ketum PPP Suharso Monoarfa mengatakan adanya isu soal rencana bergabungnya partai oposisi dan perebuan kursi ketua MPR membuat gesekan di partai koalisi.Â
Â
"Kami bersyukur kalau selama ini hanya ada perang kata-kata di antara kami sendiri yang berempat ini, terutama kader-kader kami yang hebat-hebat itu. Tapi ternyata dengan bertemunya kami berempat ini, ternyata tunningnya itu sama semua. Semua itu untuk mempererat dan memperkuat konsolidasi dan soliditas koalisi," kata Suharso.
Muhaimin juga berharap munculnya berita soal perebutan jabatan dan rencana partai oposisi ini membuat koalisi menjadi terganggu.Â
"Jangan sampai gara-gara berita muncul sengaja tidak sengaja koalisi di antara kita menjadi terganggu. Hari ini Saya sama Pak Harso misalnya diaduk-adu. Seolah-olah rebutan apa gitu. Padahal enggak ada sama sekali. Sama sekali tidak ada rebutan antara pak Harso, PKB atau anggota semua anggota koalisi. Semua bersatu. Soliditas dalam koalisi pemerintahan Jokowi dalam lima tahun ke depan akan terus kami jaga," kata Cak Imin.
"Bahkan ego masing-masing partai akan dinomorduakan yang penting kebersamaan, kalau saling menguatkan tidak akan terganggu sehingga produktivitas koalisi semakin meningkat," lanjut dia.
Â
Senada, Ketum Golkar Airlangga Hartarto juga menyampaikan, soliditas saat ini sangat diperlukan.
"Soliditas itu diharapkan terus terjaga, kami menyampaikan kepada masyarakat bahwa kami solid dan terus berada dibelakang Pak Presiden Jokowi. Sehingga, mungkin seluruh dinamika dan gerakan keputusan kami adalah keputusan yang kolektif," ujarnya.
Advertisement