Liputan6.com, Jakarta - Wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin mengaku tidak terlibat dalam penyusunan nama calon menteri. Ma'ruf mengatakan tidak memberikan masukan nama untuk ditaruh dalam kabinet kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya? Engga lah. Masa saya beri masukan," ujar Ma'ruf ditemui di kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2019).
Ma'ruf mengatakan, yang berhak memberikan masukan adalah partai politik. Sedangkan, Ma'ruf hanya menerima laporan dari Jokowi apabila sudah diseleksi.
Advertisement
"Masukan dari partai, dari kelompok transisional nanti paling Pak Jokowi beri tahu saya kalau sudah ngumpul, sudah diseleksi," kata Ma'ruf.
Sampai saat ini, Ketua Umum MUI itu mengaku belum bicara dengan Jokowi soal kabinet. "Belum. Pak Jokowi sendiri kan baru terima masukan," kata Ma'ruf.
Sementara itu, Ma'ruf mendukung langkah Jokowi mengambil kalangan milenial untuk masuk kabinet. Sebab, dia setuju anak muda bisa bekerja cepat. Namun, Ma'ruf enggan menyodorkan nama ke Jokowi.
"Enggak enggak, itu kan Pak Jokowi yah hak prerogatif presiden yang menyeleksi," ucap Ma'ruf Amin.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pilih Tak Jabat Menteri Lagi
Nama para menteri yang akan duduk di kursi kabinet Jokowi jilid 2 masih menjadi rahasia. Persoalan itu masih terus dibahas oleh parpol pengusung Jokowi dalam Pilpres 2019.
Namun begitu, Presiden Jokowi beberapa waktu lalu mengungkapkan akan ada menteri yang kembali menjabat untuk Kabinet Kerja jilid II periode 2019-2024. Dia akan mempertahankan sejumlah nama menteri untuk mengisi kabinet kerja jilid II.
Namun, beberapa menteri sudah menyatakan tidak akan kembali menjabat lagi. Berbagai alasan mereka kemukakan kenapa menolak menjabat kembali menjadi periode untuk pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Setidaknya ada 2 nama menteri.
Pertama, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo. Dia sudah memperkirakan tak dipilih kembali menjadi menteri dalam negeri. Menurutnya, dalam sejarah tidak pernah ada Mendagri menjabat sampai dua kali.
"Dalam sejarah, tidak ada Mendagri 2 kali (menjabat) itu, tidak ada," kata Tjahjo.
Jadi, Tjahjo tidak tahu apakah akan terpilih kembali atau tidak dalam Kabinet Kerja yang baru.
"Tidak tahu, itu haknya presiden. Dalam sejarah, hanya sekali," kata Tjahjo.
Kedua, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Politikus PPP ini mengaku tidak berminat kembali menjabat sebagai menteri pada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Dia merasa sudah cukup menjalankan tugas seorang Menteri Agama saat ini.
"Tidak (jadi Menteri) saya sudah merasa lebih dari cukup," kata Lukman Hakim saat menghadiri Mukernas IV PPP di Kota Serang Banten, Jumat (19/7).
Lukman beralasan kenapa dirinya menolak menjabat sebagai menteri agama lagi. Ia menilai masih banyak kader PPP lain yang memiliki kemampuan dan integritas untuk menjadi menteri Jokowi.
"Di PPP lebih banyak yang lebih pantas dan mumpuni memiliki kepatutan dan kepantasan," katanya.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka
Advertisement