Korban Meninggal Akibat Gempa Halmahera Selatan Jadi 13 Orang

Putra menyatakan, pengungsi saat ini membutuhkan sejumlah peralatan seperti terpal, selimut, minum dan air bersih, serta makanan balita.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 28 Jul 2019, 16:51 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2019, 16:51 WIB
Gempa Halmahera
Deretan rumah warga yang rusak akibat guncangan gempa Halmahera. (Liputan6.com/Hairil Hiar)

Liputan6.com, Jakarta Gempa yang terjadi di Halmahera Selatan pada Minggu, 14 Juli 2019 merenggut korban jiwa. Laison Officer BNPB Wilayah Saketa Kabupaten Halmahera Selatan Putra W menyatakan, 13 orang meninggal dan 34 orang luka berat akibat gempa tersebut. Selain itu, 44.063 jiwa lainnya mengungsi.

Putra menyatakan, pengungsi gempa saat ini membutuhkan sejumlah peralatan seperti terpal, selimut, minum dan air bersih, serta makanan balita.

"Kita juga butuh segera makanan siap saji dan layanan psikososial untuk korban trauma," ujarnya melalui keterangan tertulis, Minggu (28/7/2019).

Putra menyatakan, saat ini 44 dari 60 unit tenda BNPB susah berdiri di 35 lokasi terdampak gempa. Sisanya 16 unit diupayakan hari ini ada 16 unit akan digelar di desa yang sudah di dipetakan.

"Tim psikososial Wahana Visi Indonesia, Korem dan Polda melakukan psikososial di daerah Terdampak termasuk SDN 01,26 dan SMPN 5," ujarnya.

Selain itu, tim trauma healing dari Dinkes, TNI, Polri dan lembaga terkait melakukan kegiatan trauma healing dengan prioritas di wilayah Yomen.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya