Pria Makan Kucing Hidup-Hidup Terancam Hukuman 9 Bulan Penjara

Polisi masih memburu Abah Grandong, pria yang makan kucing hidup-hidup di Kemayoran, Jakarta Pusat.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jul 2019, 13:46 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2019, 13:46 WIB
Lokasi Abah Grandong Pemakan Kucing Hidup-Hidup
Lokasi Abah Grandong pemakan kucing hidup-hidup di Kemayoran, Jakarta Pusat. (Radityo Priyasmoro/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih memburu Abah Grandong, pria yang makan kucing hidup-hidup di Kemayoran, Jakarta Pusat. Penegak hukum menyebut, penyidik dapat menyangkakan pasal berlapis kepada Abah Grandong.

Kapolsek Kemayoran, Kompol Syaiful Anwar mengatakan, pria yang makan kucing hidup-hidup tersebut dapat terancam hukuman 9 bulan penjara.

"Bisa dipenjara dengan ancaman hukuman 9 bulan penjara. Nanti dijerat Pasal 302 dan 490 KUHP," ucap Syaiful saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (31/7/2019).

Sementara, Kanit Reskrim Polsek Kemayoran AKP Bambang Santoso menambahkan, penetapan pasal berlapis hanya sementara. Sebab, penentuan pasal yang disangkakan dalam berkas, akan dibahas lebih lanjut dalam gelar perkara.

"Nanti hasil pemeriksaan sudah ada, baru kita gelar penetapan pasal yang paling tepat berapa. Yang jelas pidana KUHP itu, ya dua pasal itu yang mengatur (Pasal 302 dan 490). Ya nanti mungkin karena ini tersangkanya baru mau kita tangkap baru mau kita telusuri ya," kata Bambang soal kasus pria makan kucing hidup-hidup itu.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Diburu hingga Banten

20160330-Ilustrasi-Kucing-iStockphoto
Ilustrasi Kucing (iStockphoto)

Kapolsek Kemayoran Kompol Syaiful Anwar mengatakan, jajarannya telah melakukan pengejaran terhadap pria diduga memakan kucing hidup-hidup di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Menurut kesaksian dua warga yang dimintai keterangan, diketahui pria bernama Abah Grandong itu bukan asli Kemayoran, melainkan tinggal di Rangkasbitung.

"Kami tengah melakukan pengejaran, setelah meminta keterangan dua saksi dari warga, diketahui pria diakui mereka bernama Abah Grandong itu tinggal di Rangkasbitung," ujar Syaiful kepada Liputan6.com, Selasa (30/7/2019).

Kompol Syaiful menceritakan, motif aksi dilakukan Abah Grandong sebagai tindakan tiba-tiba.

Menurut kesaksian saksi kepada petugas Polsek Kemayoran, Abah Grandong adalah penjaga gerbang yang ditugaskan pemilik tanah untuk mengosongkan tanah tersebut dari aktivitas warga yang berjualan di lokasi tersebut.

"Menurut keterangan saksi, di tanah itu warga disebut-sebut tak memiliki izin. Makanya dipasang penjaga untuk itu," jelas Kompol Syaiful.

Terlepas dari konflik yang ada antara warga dan pemilik tanah, polisi akan tetap memburu Abah Grandong. Ihwalnya, tindakan dilakukan sudah melanggar hukum 302 KUHP yang mengatur soal penganiayaan terhadap hewan.

 

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya