Liputan6.com, Jakarta - Dampak gempa berkekuatan magnitudo 6,9 yang berpusat di perairan Banten, Jumat malam, membuat wisatawan membatalkan liburan ke pantai di wilayah tersebut.
Salah satunya wisatawan dari Bogor, Jawa Barat. Mereka memilih membatalkan liburan ke pantai yang ada di wilayah Banten karena khawatir terjadinya gempa susulan hingga menimbulkan tsunami.
Baca Juga
Staf Marketing PO Bus Pariwisata Kerub, Ade Andrian menyebutkan, hari ini ada lima unit bus yang gagal diberangkatkan membawa rombongan asal Bogor menuju Pantai Anyer dan Carita, Pandeglang, Banten.
Advertisement
"Satu rombongan di-cancel oleh penyewa, empat rombongan lainnya pindah tujuan ke daerah Puncak dan sekitarnya. Ini atas permintaan mereka," kata Ade, Sabtu (3/8/2019).
Begitu juga untuk jadwal Minggu besok, empat unit bus pariwisata yang sudah dipesan untuk membawa rombongan menuju Pantai Anyer dan Carita, tiba-tiba digagalkan dan mengubah tujuan wisatanya ke daerah Puncak Bogor dan Cibodas, Cianjur.
"Dari pihak konsumen membatalkan perjalanan ke pantai beberapa jam setelah terjadi gempa di Banten semalam," ungkap Ade.
Alasan pihak penyewa membatalkan berwisata ke pantai karena mereka khawatir terjadinya gempa susulan hingga menimbulkan tsunami.
"Kebanyakan alasannya itu, takut tsunami. Kami bisa memaklumi bila ada pembatalan saat ini. Namanya juga bencana alam," terang Ade.
Menurutnya, kondisi ini juga pernah terjadi pasca-gempa dan tsunami di Banten pada akhir 2018 lalu. Banyak wisatawan Bogor yang telah memesan bus Pariwisata Kerub satu bulan sebelumnya, kemudian membatalkan perjalanannya ke beberapa obyek wisata pantai di Banten.
"Pasca-gempa dan tsunami Banten beberapa waktu lalu, memang mengalami penurunan. Setiap akhir pekan paling banyak hanya 10 unit bus. Normalnya sampai 40 bus," ujar Ade.
Ketakutan bencana tsunami juga dirasakan Supriyanto, warga Tanah Baru, Kota Bogor. Awalnya, hari ini ia bersama keluarga kecilnya berencana berlibur ke Pantai Pasir Putih, Anyer, Banten.
Namun setelah mendengar kabar terjadi bencana gempa dan berpotensi tsunami pada Jumat malam, dirinya lantas mengurungkan niatnya untuk liburan ke pantai tersebut.
"Niat mau main kesana dari seminggu lalu. Sore kemarin, istri juga sudah nyiapin baju untuk liburan di sana. Setelah denger Banten gempa lagi dan berpotensi tsunami, jadi takut ke sana," terang Supriyanto, yang mengaku ikut merasakan getaran gempa.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Gempa Terasa di Bogor
Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 7,4 (diralat menjadi 6,9) terjadi di 179 Barat Daya Sumur, Provinsi Banten, Jumat (2/8/2019) sekitar pukul 19.03 WIB.
Getaran gempa terasa hingga Bogor, Jawa Barat. Sejumlah warga panik keluar rumah setelah merasakan beberapa detik goncangan gempa.
Warga Kota Bogor yang berada di dalam pusat perbelanjaan Mal Botani Square panik dan berhamburan keluar gedung berlantai empat tersebut. Mereka berlari sambil menenteng belanjaan, ada pula yang menggendong anaknya.
Suara alarm mobil di pameran ikut berbunyi imbas goncangan gempa. Beberapa pengunjung dan petugas keamanan sempat menenangkan warga agar tidak panik.
Ā
Advertisement