MRT Ganti Kerugian Penumpang Akibat Listrik Mati

PT MRT Jakarta mengganti kerugian penumpang yang gagal melanjutkan perjalanan akibat gangguan pasokan listrik sejak Minggu siang.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Agu 2019, 02:26 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2019, 02:26 WIB
Pasca Listrik Padam, Penumpang MRT Jakarta Berhasil Dievakuasi 100 Persen
Penumpang MRT Jakarta berhasil dievakuasi setelah terjebak di bawah tanah pasca listrik padam (Foto: Twitter/MRTJakarta)

Liputan6.com, Jakarta PT MRT Jakarta mengganti kerugian penumpang yang gagal melanjutkan perjalanan  akibat gangguan pasokan listrik sejak Minggu siang.

"Bagi penumpang yang menggunakan kartu single trip MRT Jakarta, diberlakukan refund dengan mengembalikan kartu single trip MRT Jakarta di stasiun," kata Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta, Muhamad Kamaludin, dikutip dari Antara, Minggu 4 Agustus 2019.

Adapun bagi pengguna kartu bank, dibantu untuk mereset status kartu bank oleh staf stasiun pada saat perjalanan berikutnya.

Saat ini MRT Jakarta telah beroperasi normal kembali sejak pukul 20.00 WIB, Namun saat terjadi gangguan listrik pada pukul 11.50 WIB dikabarkan ada penumpang yang terjebak di stasiun-stasiun, bahkan ada yang terjebak di rangkaian kereta.

Total ada empat rangkaian kereta yang sempat terjebak yakni antara stasiun Bendungan Hilir-Istora, Istora-Bendungan Hilir, Lebak Bulus-Fatmawati dan Fatmawati-Lebak Bulus.

Mulai pukul 11.55 WIB, dilakukan proses evakuasi terhadap seluruh penumpang, baik yang berada di stasiun maupun yang berada di kereta. Dan pada pukul 12.53 WIB, seluruh penumpang yang berada di kereta telah selesai dievakuasi dengan total seluruhnya berjumlah 3.410 orang dari seluruh stasiun yang ada.

Adapun dari informasi yang beredar, hasil identifikasi penyebab terputusnya pasokan listrik tersebut terjadi pada sistem transmisi 500KV, sehingga seluruh sistem interkoneksi Jawa, Bali dan Nusa Tenggara terganggu dan menyebabkan "Black Out".

Akibat dari hal tersebut juga, pasokan daya terputus dari PLN untuk kedua jalur suplai MRT.

Sebagai informasi, MRT Jakarta disuplai penuh dari dua jalur yang bersumber dari dua subsistem 150KV PLN yang berbeda, yaitu Subsistem Gandul-Muara Karang melalui Gardu Induk Pondok Indah dan Subsistem Cawang-Bekasi melalui Gardu Induk CSW.

Dalam keadaan "failure" pada salah satu jalur suplai, maka satu suplai lainnya dapat menggantikan 100 persen kebutuhan daya keseluruhan MRT.

"Kasus hari ini tergolong kejadian luar biasa yang menyebabkan lumpuhnya kedua jalur suplai tersebut," ujar Kamaludin.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya