Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan atau OTT. Kali ini, Tim Satgas KPK melakukan penindakan di Ibu Kota.
Kabar mengenai OTT KPK ini pun sudah dibenarkan oleh Ketua KPK Agus Rahardjo.
Baca Juga
"Betul, tadi malam mulai jam 21.30 WIB ada giat di Jakarta," ujar Agus saat dikonfirmasi Liputan6.com, Kamis (8/8/2019).
Advertisement
Tak tanggung-tanggung, pada OTT nya kali ini, KPK menangkap hingga 11 orang. Operasi penindakan dilakukan usai terjadi transaksi suap terkait impor bawang putih.
Berikut deretan fakta awal OTT KPK dihimpun Liputan6.com:
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tangkap 11 Orang
Ketua KPK Agus Rahardjo membenarkan tim penindakan menggelar operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan di Ibu Kota DKI Jakarta.
"Betul, tadi malam mulai jam 21.30 WIB ada giat di Jakarta," ujar Agus saat dikonfirmasi Liputan6.com, Kamis (8/8/2019).
Agus mengatakan, dari penindakan yang digelar sejak Rabu malam, 7 Agustus 2019 hingga dini hari, tim mengamankan 11 orang.
"11 orang sudah diamanankan di Gedung KPK," kata Agus.
Agus memaparkan, mereka yang diamankan di antaranya dari unsur swasta pengusaha importir, sopir dan orang kepercayaan anggota DPR-RI, dan pihak lain.
KPK mempunyai waktu 1x24 jam untuk menentukan status mereka yang diamankan. "Keterangan lebih lanjut tunggu konpers, inshaaallah, akan dilakukan malam ini," pungkasnya.
Â
Advertisement
Terkait Impor Bawang Putih
Agus juga menjelaskan, operasi penindakan dilakukan KPK usai terjadi transaksi suap terkait impor bawang putih.
"KPK sebelumnya menerima informasi akan terjadi transaksi terkait dengan rencana impor bawang putih ke Indonesia," ucap Agus.
Agus mengatakan, mereka yang terjaring operasi senyap diduga melakukan tindak pidana suap melalui sarana perbankan.
"Tim KPK mengamankan bukti transfer sekitar Rp 2 miliar," kata Agus.
Â
Sita Uang Asing
Menurut Agus, selain mengamankan 11 orang, tim penindakan KPK juga mengamankan sejumlah uang yang disinyalir bagian dari suap.
"Dari orang kepercayaan anggota DPR-RI ditemukan sejumlah mata uang asing berupa USD yang masih dalam proses perhitungan dan penelusuran," terang Agus.
Uang tersebut diduga berkaitan dengan suap impor bawang putih. Selain uang tunai, tim penindakan juga mengamankan bukti transfer.
"Tim KPK mengamankan bukti transfer sekitar Rp 2 miliar," jelas Agus.
Advertisement