Cerita Megawati Tolak Jatah 10 Menteri dari SBY

Megawati menyatakan, keputusan PDIP saat itu bulat untuk menjadi koalisi.

oleh Putu Merta Surya PutraYusron Fahmi diperbarui 08 Agu 2019, 14:10 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2019, 14:10 WIB
Pidato Megawati saat Apel Siaga PDI Perjuangan
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri dan Puan Maharani salam tiga jari pada Apel Siaga PDI Perjuangan Setia Megawati, Setia NKRI di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (11/5). (Liputan6.com/HO/Ivan)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku pernah diajak untuk bergabung di pemerintahan saat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tawaran koalisi tersebut terjadi saat dia bertemu dengan SBY.

"Saya ditawari 8 atau 10 menteri. Saya tolak. Hidup juga (PDIP) 10 tahun," ujar Megawati dalam pidatonya di Kongres PDIP V di Bali, (8/8/2019).

Megawati menyatakan, keputusan PDIP saat itu bulat untuk menjadi koalisi. Dia mengaku kala ini banyak diprotes para kader yang menginginkan PDIP masuk koalisi.

"Saya tegaskan, kalau lo ingin jadi menteri, keluar dari PDIP. Ga jadi menteri ga patheken," ujarnya.

Beda dulu, beda sekarang. Megawati memastikan kader PDIP akan ada di kabinet pemerintahan Jokowi. "Kita partai pemenang wajar kalau ada kader PDIP jadi menteri," jelasnya.

Bahkan, dia tegas meminta ke Jokowi agar jatah menteri PDIP terbanyak nantinya. 

"Saya dikasih cuma 4 (menteri) ya emoh. Tidak mau. Yang ga dapat aja minta,' pungkasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya