Liputan6.com, Jakarta - Dirut PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Dwi Wahyu Daryoto mengatakan, balap mobil listrik Formula E  dijadwalkan berlangsung pada Juni 2020. Dia menargetkan acara balapan itu digelar bersamaan dengan perayaan Jakarta Fair.
"Dipilih Juni karena bersamaan dengan Jakarta Fair. Nanti di sana (Jakarta Fair) akan ada penandatanganan bussines to bussines (antarbisnis) untuk penggunaan mobil listrik dengan pihak Transjakarta," kata Dwi di Pulau D Reklamasi, Jakarta Utara, Sabtu (17/8/2019).
Baca Juga
Dengan waktu yang cukup singkat itu, Dwi Wahyu menyebut pihaknya harus mulai mempersiapkan sarana dan prasarana mulai awal 2020. Mengingat, Jakarta belum memiliki lintasan yang akan dilalui saat balap mobil.
Advertisement
"Aspalnya itu harus selesai Maret 2020 apabila event dilaksanakan Juni. Aspal sudah harus siap 2 bulan sebelum event, supaya tidak terkelupas saat digunakan karena kecepatan mobil ini hampir 300 kilometer per jam," papar Dwi.
Dia menyebut pada balap Formula E, paling tidak setiap satu tim membawa sebanyak 100 anggota. Apalagi rencananya yang ikut serta yakni sekitar 10 tim.
"Kami akan gandeng dari teman-teman Jakarta Tourism dan Asosiasi Perhotelan karena dampaknya bukan dari penjualan karcis yang menonton, tapi dari orang yang datang dan belanja di Jakarta," jelasnya.
Sebelumnya, Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Hani Sumarno mengatakan, saat ini pihaknya menunggu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerbitkan peraturan gubernur (pergub) untuk penyelenggaraan Formula E.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ajukan Anggaran Rp 305 Miliar
Dengan adanya penunjukan oleh Anies, Jakpro mengajukan anggaran dalam penyertaan modal daerah (PMD) sebesar Rp 305 miliar. Dana tersebut diajukan pada saat rapat kebijakan umum anggaran-plafon prioritas anggaran sementara (KUA-PPAS) untuk rancangan APBD 2020.
Anggaran itu rencananya digunakan untuk pre-feasibility study (FS) dan research and development (R&D) sebesar Rp 5 miliar. Kemudian civil works dan perbaikan jalan Rp 112 milliar serta untuk dinding dan pagar membutuhkan dana Rp 48 miliar.
Lalu, untuk pembuatan trek dan jalur balap Rp 67,2 miliar. Layanan umum, seperti keamanan, kebersihan, pengelolaan sampah, toilet, manajemen lalu lintas, dan layanan parkir itu Rp 10 miliar.
Untuk tim honor tim pelaksana lokal dibutuhkan anggaran Rp 25 miliar. Nantinya, honor itu diperuntukkan selama 12 bulan dengan 50 orang.
Selanjutnya yakni untuk safety dan race materialsitu Rp 32 miliar. Sedangkan biaya tidak terduga dianggarkan Rp 25 miliar.
Advertisement