Kapolri: Penyerang Polsek Wonokromo Melakukan Self Radicalism dari Internet

Menurut Tito, berbekal berselancar di internet pelaku kemudian meyakini pemahaman interpretasi jihad versi dirinya sendiri dengan mendatangi Polsek Wonokromo dan menyerang petugas.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Agu 2019, 16:45 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2019, 16:45 WIB
Bom Teroris
Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pelaku penyerangan terhadap anggota Polsek Wonokromo, Jawa Timur, melakukan radikalisasi diri sendiri atau self radicalism dengan melihat internet.

"Sementara info yang saya dapat dari Densus 88 maupun Polda Jatim, tersangka ini self radicalism, radikalisasi diri sendiri karena melihat online, dari gadget, internet," kata Tito di Jakarta, Minggu (18/8/2019).

Menurut Tito, berbekal berselancar di internet pelaku berinisial IM kemudian meyakini pemahaman interpretasi jihad versi dirinya sendiri dengan mendatangi Polsek Wonokromo dan menyerang petugas.

"Polisi dianggap thogut karena bagi mereka, polisi selain thogut juga dianggap kafir harbi karena sering melakukan penegakan hukum kepada mereka, sehingga bagi pelaku melakukan serangan kepada kepolisian dianggap bisa mendapat pahala," ujar Tito.

Dilansir Antara, petugas langsung mengambil tindakan tegas dengan menembak pelaku, namun tidak di bagian mematikan. Sementara anggota polsek yang terluka sudah diberikan perawatan.

Tito berencana memberikan penghargaan berupa kenaikan pangkat luar biasa kepada anggota Polsek Wonokromo yang terluka. Dia juga akan mengevaluasi sistem keamanan di polres, polsek hingga polda.

"Kalau memang ada jaringan, maka semua jaringannya harus ditangkap. Undang-undang baru nomor 5 tahun 2008 memberikan kekuatan cukup besar kepada penegak hukum, kepada negara untuk menangani jaringan terorisme. Kasusnya akan kita kembangkan terus, kita akan tangkap siapapun yang terlibat," tegas Tito.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kondisi Anggota Membaik

Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Kondisi salah satu korban penyerangan di Polsek WonokromoSurabaya yaitu Aiptu Agus Sumartono sudah membaik. Agus Sumartono diserang oleh pelaku berinisial IM pada Sabtu sore, 17 Agustus 2019.

Agus mengalami luka serius di bagian kepala, pipi dan tangannya sehingga Aiptu Agus harus menjalani operasi Sabtu malam di Rumah Sakit RKZ Surabaya. Saat ini, kondisinya membaik dan Aiptu Agus dirujuk ke RS Bhayangkara untuk proses pemulihan.

"Alhamdulillah tadi pagi saya habis ke sana menjenguk polisi yang jadi korban. Semalam sudah langsung di operasi. Hari ini kondisinya sudah membaik. Mudah-mudahan segera pulih," kata Sandi saat dihubungi suarasurabaya.net, Minggu (18/7/2019). 

Ada dua polisi yang menjadi korban dalam penyerangan di Polsek Wonokromo. Selain Aiptu Agus, Briptu Febian juga menjadi korban. Namun, hanya mengalami luka lebam di wajahnya dan kondisi sudah membaik. 

Terkait penanganan kasus ini, Sandi mengungkapkan sudah diambil alih oleh Densus 88 Mabes Polri. Pihak Polrestabes Surabaya hanya membantu. Misalnya, dalam hal pemeriksaan saksi-saksi. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya