Di Depan Megawati, Tri Rismaharini Dilantik Jadi Ketua DPP PDIP

Megawati menanyakan kesediaan Risma untuk dilantik sebagai Ketua DPP PDIP dan diikuti mengucapkan janji jabatan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 19 Agu 2019, 16:04 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2019, 16:04 WIB
Tri Rismaharini dilantik sebagai Ketua DPP PDIP, Senin (19/8/2019).
Tri Rismaharini dilantik sebagai Ketua DPP PDIP, Senin (19/8/2019). (Liputan6.com/ Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini resmi dilantik sebagai Ketua DPP bidang Kebudayaan PDIP. Pelantikan langsung dilakukan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Atas perintah kongres, sebagai ketua umum terpilih, saya harus bentuk DPP partai. Yang kalau saudara-saudara lihat di kongres, saya sudah lantik, kecuali pada waktu itu Bu Risma belum hadir. Maka dalam rapat pertama (DPP PDIP), beliau akan saya lantik dengan ucapkan janji jabatan. Setelah itu artinya sah untuk masuk sebagai bagian DPP PDIP dalam bidang kebudayaan," kata Megawati di kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (19/8/2019).

Presiden kelima RI ini kemudian membacakan janji jabatan, yang kemudian diikuti oleh Risma.

"Yang saya hormati dan cintai, Ibu Tri Rismaharini, yang pada kongres PDI Perjuangan kelima telah ditetapkan sebagai seorang DPP partai bidang kebudayaan," kata Megawati mengawali janji jabatan.

Megawati juga menanyakan kesediaan Risma untuk dilantik, dan diikuti mengucapkan janji jabatan.

"Sesuai keputusan kongres, setiap DPP partai harus dilantik dengan mengucapkan janji jabatan yang dipandu ketua umum. Apakah ibu bersedia mengucapkan janji jabatan?" tanya Megawati yang kemudian disambut kata bersedia oleh Risma.

Selanjutnya Risma mengucapkan janji jabatan yang dipandu Megawati. Setelahnya, dia menandatangani janji tersebut.

Dalam acara ini turut hadir, Sekjen Hasto Kristiyanto, Kepala Pusat Analisa dan Pengendali Situasi (Situation Room) PDIP M Prananda Prabowo, para Ketua DPP dan Wakil Sekjen. Di antaranya adalah Puan Maharani, Nusyirwan Soejono, Hamka Haq, Ahmad Basarah, Djarot Saiful Hidayat, Ribka Tjiptaning, dan Arif Wibowo.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Akan Belajar

Menteri hingga Tokoh Parpol Koalisi Hadiri Kongres PDIP
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) berbincang dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat tiba menghadiri Kongres V PDIP di Grand Inna Beach, Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019). Kongres V PDIP berlangsung selama tiga hari sejak tanggal 8 - 10 Agustus mendatang. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini siap mengemban amanah setelah dirinya masuk dalam kepengurusan DPP PDIP periode 2019-2024 sebagai Ketua Bidang Kebudayaan dalam sidang paripurna Kongres V PDIP di Sanur, Bali.

"Saya belum tahu. Nanti saya coba ya. Saya kan belum pernah menjadi pengurus partai, belajarlah nanti, coba dilihat," kata Wali Kota Risma kepada wartawan saat menggelar jumpa pers di ruang kerjanya di Surabaya, Sabtu 10 Agustus 2019.

Saat ditanya perasaannya mendapat mandat sebagai fungsionaris DPP PDIP, ia mengaku biasa saja. Namun, kepercayaan tersebut baginya adalah sebuah tanggung jawab yang harus dijalankan. Sebagai pengurus partai, dirinya tak ingin hanya namanya yang tercatat dalam SK Kepengurusan.

"Saya tidak mau cuma ditulis. Makanya saya pelajari nanti gimana," ujar Risma seperti dikutip Antara.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini secara terbuka menyampaikan alasan dirinya memilih bergabung dengan PDIP. Ia menjelaskan, di partai berlambang kepala banteng ini tidak pernah bicara soal uang karena segala sesuatu diselesaikan dengan gotong royong, urunan.

Alasan lainnya, lanjut dia, adalah soal ideologi. Bagi Risma, ideologi yang ditanamkan oleh PDIP selaras dengan ajaran orangtuanya. "Kita tidak boleh membeda-bedakan orang, kemudian perhatian sama orang kecil," katanya.

Sekian lama menjadi kader PDIP, Risma merasa nyaman. Meski saat ini posisinya sebagai birokrat, sekaligus politisi, tetap tak ada yang berubah pada dirinya. Ia memiliki prinsip mengalir saja dan apa adanya dalam menjalankan tugas-tugasnya.

"Seperti waktu dipercaya sebagai Presiden UCLG, saya mengalir saja. Susah kalau saya harus menjadi sesuatu yang baru," ujarnya.

Selama menjadi kader partai, Risma juga memiliki hubungan yang dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Risma bercerita, bahwa dirinya banyak belajar dari Putri Proklamator RI tersebut. Dalam beberapa kali pertemuan, ia sering bertanya langsung ke Megawati jika menemui persoalan.

"Sering kali kalau saya tidak ngerti belajar ke Beliau, seperti tentang manajemen bencana. Sewaktu menjabat Wapres, Beliau diserahi Gus Dur menangani bencana. Beberapa kali sudah saya lakukan di sini, semisal pemisahan antara bencana basah dan kering," katanya.

Pelajaran lain, yang ditularkan Presiden ke-6 RI kepada Risma yakni berkaitan dengan pemberian makanan tambahan untuk anak-anak balita. Namun demikian, ia mengaku, tak ada anjuran khusus dari Megawati dirinya harus seperti apa, dalam menjalankan roda pemerintahan di Surabaya.

Sebagai pimpinan partai, menurut Risma, Megawati mengajarkan kepada seluruh kadernya terutama yang menyandang jabatan publik untuk perhatian kepada wong cilik. "Karena partainya wong cilik, jadi perhatian sama orang kecil disampaikan ke semuanya," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya