Liputan6.com, Jakarta - Setahun lalu, dalam rangka memeriahkan Asian Games, Pemprov DKI Jakarta menempatkan instalasi seni berbahan dasar bambu yang dinamakan Getih Getah di Bundaran HI, Jakarta. Namun, belum lama ini pajangan bambu itu dibongkar.
Sekarang, instalasi bambu itu diganti dengan batu.
Baca Juga
"Itu sebenarnya bukan pengganti Getih Getah. Sebenarnya itu lokasi tempat untuk instalasi. Nah sekarang kita menggunakan batu-batuan itu, susunan batu yang kita sebut dengan instalasi gabion. Nah itu kita taruh di situ," jelas Kepala Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati, Rabu (21/8/2019).
Advertisement
Suzi pun menjelaskan makna filosofis dari instalasi tersebut. Dia mengatakan ada tiga pilar yang menggambarkan tiga elemen; tanah, air, dan udara.
"Jadi penyelarasan lingkungan di mana di bawahnya kita tanam tanaman juga," ujarnya.
Jenis tanaman yang ditanam di area instalasi itu adalah tanaman anti polutan seperti bougenvile, lolipop, dan sansevieria atau lidah mertua. Tanaman ini diharapkan bisa membantu mengurangi polusi yang kondisinya cukup buruk di Jakarta.
"Iya, seperti itu (untuk kurangi polusi)," ujarnya.
Anggaran instalasi batu ini bernilai sekitar Rp 150 juta. Tanaman itu juga dipilih karena memiliki daya tahan tinggi terhadap kondisi cuaca Jakarta dan akan dirawat setiap hari Sabtu.
"Kemarin itu penanamannya dalam rangka kemerdekaan RI, kita mau menggambarkan informasi kita tanam tanaman polutan, narasinya sedang kita buat. Di lokasi itu kita (tanam) contoh-contoh tanaman polutan grand cover," jelasnya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Instalasi Bambu Dirobohkan
Sebelumnya, instalasi seni bambu Getih Getah yang dibangun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Agustus 2018 lalu akhirnya dibongkar. Pembongkaran dilakukan sejak Rabu 17 Juli 2019 malam.
Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati membenarkan pembongkaran tersebut. Ia mengatakan, alasan pembongkaran instalasi bambu Getih Getah karena kondisi yang mulai rapuh.
"Dilakukan pembongkaran karena bambunya sudah mulai rapuh karena cuaca sehingga jalinan bambu sudah mulai jatuh. Khawatir rubuh," kata Suzi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Saat ini, kata Suzi, bambu tersebut tidak dapat digunakan kembali. Sementara lahan bekas tempat bambu akan ditanami sejumlah tanaman hias.
"Tidak dapat digunakan lagi. Sekarang ditanam border semak ground cover sambil menunggu instalasi lainnya," ucapnya dia.
Â
Sumber: Merdeka.com
Reporter: Hari Ariyanti
Advertisement