Liputan6.com, Jakarta - Ustaz Abdul Somad (UAS) menyambangi Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat.
Usai bertemu dengan beberapa petinggi MUI, Ustaz Abdul Somad berkesempatan menjelaskan duduk masalah perihal ceramahnya. Dalam kesempatan itu, UAS juga menegaskan bahwa dirinya tidak merasa bersalah dengan apa yang disampaikan di tengah-tengah forum kajiannya.
Baca Juga
Oleh sebab itu, lanjut UAS, dirinya memberikan penjelaskan untuk menjaga aqidah umat Islam. Namun, lantaran kesibukan dirinya sudah tak lagi mengisi kajian itu kembali.
Advertisement
"Saya tidak sedang kapasitas perbandingan agama atau berdebat atau berdialog tapi menjelaskan aqidah umat Islam. Saya tidak lagi memberikan kajian rutin subuh setelah keliling tabligh akbar tapi itu lebih kurang 3 tahun yang lalu," ujar UAS.
Menurut mubaligh kondang itu, dirinya menyampaikan sesuatu yang benar. Yakni menyampaikan akidah yang lurus bagi umat Islam kala itu.
Ia juga menyampaikan tak mungkin bagi dirinya untuk menjaga ceramah internal umatnya tidak tersebar ke publik. Terlebih lagi di zaman yang serba digital ini.
"Tak mungkin kan saya satu-satu (minta) matikan HP, matikan HP," papar UAS.
Â
Tak Mungkin Pantau
Â
Wakil Ketua MUI, Zainut Tauhid mengatakan pemanggilan Abdul Somad untuk mengetahui ikhawal ceramah yang menuai polemik dan viral di media sosial.
"Kami ingin menggali informasi dari beliau untuk mengetahui secara detail tentang kronologi permasalahan agar nantinya tidak salah dalam mengambil keputusan, maka kami perlu bertabayyun terlebih dulu dengan yang bersangkutan dan Insyaallah beliau siap bertemu dengan kami," kata Zainut dalam keterangannya, Rabu (21/8/2019).
Dia menuturkan, pihaknya ingin memposisikan diri sebagai mediator atau penengah dalam menyelesaikan masalah ini.
"Kami berharap masalah ini cepat bisa diselesaikan sehingga tidak berlarut," ungkap Zainut.
Pihaknya, juga mengimbau kepada semua pihak untuk bersabar, tetap tenang, tidak terpancing, dan terprovokasi.
"Oleh pihak-pihak yang sengaja ingin menciptakan keresahan di masyarakat dengan cara mengadu domba antarumat beragama," pungkas dia.
Advertisement