Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengomentari polemik pin emas untuk anggota DPRD DKI Jakarta yang dianggarkan Rp 1,3 miliar. Fadli mengatakan, anggota dewan di level pusat tidak menggunakan pin emas seperti DPRD DKI Jakarta.
"Ini bukan pin emas, ini KW (bukan emas asli)," kata Fadli sambil tertawa sambil menunjukkan pin yang dipakainya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (22/8/2019).
Fadli menuturkan, pin yang dipakai anggota DPR RI bukanlah permintaan para legislator. Pihak Sekretariat Jenderal DPR RI yang telah mengaturnya.
Advertisement
"Jadi itu sudah given, program Setjen, kita enggak tahu menahu," ujarnya.
Politikus Partai Gerindra itu menyebut, pin yang digunakan legislator di DPR RI harganya tidak semahal pin emas DPRD DKI.
"Ini mah bukan emas, KW ini, kalau enggak salah Rp 200 ribu," kata Fadli memungkasi.
Â
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Kisruh Pin Emas
Pin emas DPRD DKI yang menjadi polemik berawal dari penolakan legislator terpilih dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Mereka mengkritik anggaran untuk sebuah pin emas yang nilai anggarannya mencapai Rp 1 miliar lebih.
Delapan kader PSI yang berhasil lolos menjadib anggota DPRD DKI Jakarta 2019-2024 menolak pin emas tersebut. Mereka menyarankan anggaran pengadaan pin emas diarahkan untuk hal yang lebih produktif.
Advertisement