Yorrys Raweyai: Masyarakat Papua Ingin Pemerintah dan Polisi Transparan

Menurut anggota DPD Yorrys Raweyai, kerusuhan yang terjadi membuat masyarakat Papua kecewa dan akhirnya menimbulkan reaksi.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Agu 2019, 11:16 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2019, 11:16 WIB
Kerusuhan Pecah di Manokwari
Massa turun ke jalan dalam unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Manokwari, Papua, Senin (19/8/2019). Mereka membakar gedung DPR juga memblokade jalan dengan membakar ban sebagai buntut dari peristiwa yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, serta Semarang beberapa hari lalu. (STR / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) terpilih asal Papua, Yorrys Raweyai mengatakan, masyarakat Papua dan Papua Barat hanya ingin pemerintah serta pihak kepolisian mengungkap kasus yang menimpa mahasiswa di Malang dan Surabaya secara transparan. Begitu juga dengan kerusuhan di Manokwari dan kota lainnya.

Yorrys menyebut, hal itu disampaikannya di hadapan Menko Polhukam Wiranto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat kunjungan pada 22 Agustus 2019 di Manokwari, Papua Barat.

"Persoalannya hanya satu bagaimana pemerintah pihak Kepolisian bisa mengungkap secara transparan memberikan hukuman apakah pelaku atau memprovokasi. Kita melihat ini adalah bukan hal baru, ini di Surabaya," kata Yorrys dalam diskusi 'Bagaimana Sebaiknya Mengurus Papua' di Restoran Gado-gado Boplo, Jakarta Pusat, Sabtu (24/8/2019). 

Menurut dia, masalah tersebut bukanlah masalah baru di Papua. Masalah sudah terjadi sejak 1965 di Manokwari dan kini terjadi di asrama mahasiswa Papua, Surabaya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Masyarakat Papua Kecewa

Kerusuhan Pecah di Manokwari
Massa turun ke jalan dalam unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Manokwari, Papua, Senin (19/8/2019). Mereka membakar gedung DPR juga memblokade jalan dengan membakar ban sebagai buntut dari peristiwa yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, serta Semarang beberapa hari lalu. (STR / AFP)

Insiden tersebut, lanjut Yorrys membuat masyarakat Papua kecewa dan akhirnya menimbulkan reaksi.

"Diviralkan seluruh Papua dan dengan akumulasi kekecewaan dan membuat semangat kolektif membangun aspirasi. Ada yang menyampaikan aspirasi seperti di Papua. Sekarang spektrumnya tiba-tiba bangkit satu gerakan," kata Yorrys.

Sebelumnya Menko Polhukam Wiranto didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian duduk bersama dengan Kapolda Papua Barat Brigjen Rudolf Nahak, Pangdam Kasuari Joppy Onesimus Wayangkau, dan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Kamis siang, 22 Agustus 2019. 

Dalam kesempatan tersebut Wiranto menyampaikan kondisi Sorong saat ini sudah kondusif. Pelayanan di fasilitas umum seperti bandara dan kantor pelayanan publik sudah kembali normal.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya