DPN Seknas Jokowi Dukung Pemilihan Presiden Langsung oleh Rakyat

Wacana amandemen konstitusi terkait peran MPR yang sempat digulirkan segelintir elite partai dinilai tidak visioner.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 24 Agu 2019, 15:04 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2019, 15:04 WIB
Jokowi Pimpin Ratas Penyediaan Rumah untuk ASN,TNI, dan Polri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (7/11). Jokowi miminta pemenuhan perumahan bagi ASN, TNI, dan Polri diperhatikan juga aksesbilitas ke tempat kerja. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pimpinan Nasional Sekretariat Nasional (DPN Seknas) Jokowi mendukung penuh sistem pemilihan presiden langsung oleh rakyat atau one man one vote, sesuai dengan sikap Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu dalam beberapa kesempatan menyatakan tidak setuju dengan gagasan memilih presiden melalui MPR, seperti di masa Orde Baru dulu.

Pimpinan Kolektif DPN Seknas Jokowi, Dono Prasetyo menyampaikan, wacana amandemen konstitusi terkait peran MPR yang sempat digulirkan segelintir elite partai dinilai tidak visioner.

"Kami para segenap relawan yang tergabung dalam Seknas Jokowi, sangat mendukung sikap Pak Jokowi terkait sistem Pilpres. Itu menunjukkan Beliau memiliki visi politik yang jauh ke depan. Bahwa demokrasi merupakan berkah terbesar bangsa ini sejak mencapai kemerdekaan, dan demokrasi ini akan kita wariskan pada generasi mendatang secara berkelanjutan," tutur Dono dalam keterangannya, Sabtu (24/8/2019).

Dono mempertanyakan urgensi dari mencuatnya wacana pengembalian sistem Pilpres ke cara lama, yakni dipilih oleh MPR.

"Saya khawatir para elite partai yang mengajukan usulan itu sebenarnya sedang menuju oligarki, mereka ingin berkuasa selama mungkin. Ini jelas menyimpang dari nilai luhur demokrasi, yang salah satunya adalah memberi ruang bagi lahirnya pemimpin generasi baru," jelas dia.

Sistem one man one vote, lanjutnya, telah melahirkan berbagai figur pemimpin hebat. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelibatan peran masyarakat dalam memilih kepala negara sangatlah penting.

"Tanpa pemilihan langsung, kita tidak akan menemukan figur sekaliber Jokowi, atau figur-figur lain seperti Tri Rismaharini, Khofifah, dan seterusnya. Dengan pemilihan langsung, masyarakat benar-benar firm terhadap tokoh yang menjadi pilihannya,” kata Dono.

Dengan adanya tangan rakyat, pemimpin pun menjadi sadar akan hak dan kewajibannya. Termasuk mau turun langsung menyapa warga, baik lewat blusukan atau pun kegiatan formal.

"Saya mohon para elite parpol janganlah memelintir aspirasi rakyat hanya karena ambisi sesaat," ujar Dono.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya