Kekeringan, Warga Karawang Cari Air dengan Gali Bebatuan Dasar Sungai

Sukanta menyebutkan rata - rata galian kedalamannya mencapai lebih dari satu meter supaya mampu menampung air resapan.

oleh Abramena diperbarui 25 Agu 2019, 14:39 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2019, 14:39 WIB
Abramena/Liputan6.com
Kekeringan di Karawang.

 

Liputan6.com, Jakarta - Sulitnya mendapatkan air bersih dirasakan masyarakat Karawang, khususnya wilayah selatan daerah itu, Kecamatan Tegalwaru, Kecamatan Pangkalan serta Kecamatan Ciampel. Bahkan.

Bahkan saking sulitnya untuk mencari sumber air, warga desa Mulangsari dan Kertasari Kecamatan Pangkalan mulai menggali bebatuan di dasar sungai Cigentis yang mengering untuk mencari sisa air yang bisa dimanfaatkan untuk minum dan kebutuhan sehari-hari.

"Untuk mendapatkan air bersih, warga menggali bebatuan di aliran sungai Cigentis yang sudah mengering, " kata salah seorang warga, Sukanta, Minggu (25/8/2019).

Sukanta menyebutkan rata - rata galian kedalamannya mencapai lebih dari satu meter supaya mampu menampung air resapan. Nantinya air tersebut digunakan warga untuk minum dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

Hal tersebut dilakukan karena selama 8 bulan terakhir ini sumur milik warga sudah mengering.

Sanusi (65) warga Kertasari, Kecamatan Pangkalan Kerawang, mengaku saat ini warga sudah kesulitan mendapatkan sumber air bersih.

"Kita gali sungai, menunggu ada resapan dan lubang galian mulai terisi air. Pertama airnya pasti keruh. Setelah didiamkan, setelah bening baru diambil airnya," ucap Sanusi.

Namun sebelum digunakan air dari resapan biasanya mereka diendapkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Maklum saja jika tidak masih banyak kotoran yang terbawa serta mengkontaminasi air. Ditambahkan Sanusi, galian di sungai itu hanya bisa diambil dua atau tiga kali saja setelah proses pembuatan kubangan.

"Karena airnya juga sedikit. Jika sudah begitu warga akan berpindah lagi mencari lokasi baru dan di gali lagi," jelas Sanusi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya