Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) terpilih asal Papua, Yorrys Raweyai menegaskan tuntutan pembubaran Barisan Serbaguna Ansor atau Banser di Bumi Cendrawasih bukan atas inisiasinya.
Yorrys menjelaskan kronologis terjadi saat dia menyambangi Papua bersama Menkopolhukam Wiranto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
"Kami ke sana 22 Mei 2019 bersama-sama, ke Sorong dan Manokwari, kami bertemu dengan tokoh masyarakat, ormas pemuda setempat, dan sampaikan kepada kami dinamika yang terjadi," jelas Yorrys lewat konferensi pers yang diinisiatori oleh KNPI di Markas GP Ansor, Jakarta Pusat, Selasa (28/8/2019).
Advertisement
Menurut pengakuannya, ada dokumen tertutup dari Walikota setempat ke Menkopolhukam Wiranto tentang aspirasi yang bergejolak pada tanggal 21 Agustus 2019. Namun Yorrys menegaskan, sama sekali tidak tahu menahu soal isi dokumen tersebut.
Sekembalinya dari Papua, Yorrys dikonfirmasi awak media pada 24 Agustus 2019 usai diskusi publik di bilangan Cikini, Jakarta Pusat. Dia mengaku ditanya perihal tujuh tuntutan warga Papua, khususnya soal pembubaran Banser.
"Saya bilang iya saya dapat (tujuh tuntutan warga Papua), tapi daya tak baca (detil) isinya dan itu pesan forward, bukan dari saya," jelas politikus Partai Golkar itu.
Namun esok harinya, Yorrys kaget meihat pemberitaan viral di media soal tujuh tuntutan, khususnya pembubaran Banser, seolah dikonfirmasi dirinya. Padahal, dia mengaku tidak pernah memberi pembenaran dan pernyataan terkait.
"Digarisbawahi itu pembubaran Banser dan ada nama saya di situ. Ini menurut saya hoaks dan ini baru pertama merasa dampak itu," keluh dia.
Kendati demikian, Yorrys berharap semua sudah selesai dengan tabbayun bersama Komandan Satuan Kordinator Nasional Banser Alfa Isnaeni malam ini.
Dia pun bertekad, bersama organisasi binaannya yakni Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Banser akan membentuk gugus tugas untuk memusnahakan adanya gerakan yang ingin memecah NKRI lewat momentum di Papua beberapa waktu lalu.
"Penting kita sadari ada gerakan di luar itu yang ingin memeca belah anak bangsa tapi syukur Alhamdulilah semangat idealisme menangkal hoaks ini dengan komunikasi dan pertemuan hari ini terjadi," tandas Yorrys.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Proses Tabayun
Sementara itu, Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Noer Fajrieansyah, yang turut menginisiasi pertemuan tersebut menilai pertemuan antara Yorrys dan pihak GP Ansor sebagai upaya menyejukkan di tengah suasana nasional yang memanas.
"Proses tabayun ini menghindari hoaks dan Alhamdulillah KNPI ikut terlibat dalam pertemuan Bang Yorrys, dan bagi kami, tabayun penting sekali,” ucap dia.
Dalam pertemuan itu, Fajri mengatakan pihaknya sempat berdiskusi dan menyampaikan gagasan mengenai toleransi dan keberagaman di Indonesia.
Kita sepakat bersama Banser, KNPI dan Bang Yorrys untuk rutin menggelar pertemuan untuk terus menggaungkan isu nasionalisme di kalangan kelompok kepemudaan,” ucap Fajri.
Advertisement