Hendropriyono: Ada Negara Besar Bermain di Papua

Hendropriyono meminta semua pihak untuk bersama-sama melawan campur tangan asing di Papua.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Sep 2019, 18:42 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2019, 18:42 WIB
Mantan Kepala BIN Hendropriyono meluncurkan draf buku mengenai intelijen. (Liputan6.com/ Ratu Annisaa)
Mantan Kepala BIN Hendropriyono meluncurkan draf buku mengenai intelijen. (Liputan6.com/ Ratu Annisaa)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Kepala Badan Intejelen Negara (BIN) Abdul Mahmud Hendropriyono mengatakan, dirinya menduga ada negara besar di balik kericuhan yang terjadi di Papua. Sebab, muncul adanya isu referendum yang akan dilakukan di Bumi Cendrawasih.

"Tapi ya itulah memang difasilitasi, ada yang main dan yang main itu negara besar," katanya saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2019).

Dalam hal ini, ia tak merinci negara tersebut. Kendati demikian, Ketua Dewan Kehormatan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) ini meminta semua pihak untuk bersama-sama melawan campur tangan asing di Papua.

"Ada yang main ini makanya kalau nggak bersatu, kita nggak bisa menyimpulkan permainan ini karena opini pecah belah," tegasnya.

Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto menegaskan keterlibatan asing dalam kerusuhan di Papua dan Papua Barat nyata. Bukan hanya dugaan. Sebab, ada kelompok lokal yang terafiliasi dengan kelompok asing, sudah ada buktinya.

"Jadi memang ada, bukan dugaan. Ada buktinya, ada satu kegiatan yang memang benar-benar itu merupakan kegiatan dari luar," kata Wiranto di kantornya, Jakarta, Rabu (4/9).

 

Hasut Buat Gerakan

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono di The Darmawangsa, Jakarta, Jumat (21/6/2019). (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono di The Darmawangsa, Jakarta, Jumat (21/6/2019). (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Dimana, masih kata dia, keterlibatan asing itu membuat, pihak-pihak di Papua terhasut, dan membuat gerakan massa di Bumi Cenderawasih.

"Yang kemudian menginspirasi, memotivasi dan istilahnya menghasut adanya gerakan-gerakan itu," ungkap Wiranto.

Saat ditekankan, apakah pihak asing yang dimaksud adalah negara lain, orang asing, atau sekelompok organisasi, dirinya memilih diam tak menjawab.

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya