Agung Laksono Sebut Rapat Pleno Golkar Digelar dalam Waktu Dekat

Salah satu pembahasan rapat pleno adalah menentukan tanggal musyawarah nasional (munas) yang akan digelar pada bulan Desember nanti.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Sep 2019, 21:19 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2019, 21:19 WIB
Agung Laksono
Agung Laksono (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono menegaskan, rapat pleno DPP Golkar pasti dilaksanakan untuk menentukan waktu pelaksanaan Munas Golkar. Langkah awal pleno diawali rapat koordinator bidang yang akan dimulai Jumat besok, 6 September 2019.

"Pleno pasti akan diadakan, mulai besok bidang-bidang dulu diselesaikan sampai selesai semua tuntas baru kemudian rapat pleno," kata Agung di kediamannya, Jalan Cimpedak II No 23, Polonia, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (5/8/2019).

Dia memastikan pleno partai beringin digelar dalam waktu dekat. Salah satu pembahasan rapat pleno adalah menentukan tanggal musyawarah nasional (munas) yang akan digelar pada bulan Desember nanti.

"Dalam waktu yang tidak lama lagi akan ada rapat pleno, karena penetapan kapan waktu Munas tanggal dan tempatnya ditentukan di rapat pleno DPP Partai Golkar," jelasnya.

Tetapi, Agung tak bisa memastikan kapan pleno digelar. Keputusan ada di tangan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Dirinya pun tak ingin kubu Airlangga terus didesak soal pleno.

"Tapi soal kapan waktunya saya serahkan pada Ketua Umum Partai Golkar, yang saya tahu secara bertahap sekarang sedang dilakukan langkah-langkah menuju diselenggarakannya rapat pleno. Jadi nggak perlu dipaksa-paksa, pasti akan dilaksanakan," jelas Agung.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Dinamika Biasa

Selain itu, Agung juga menilai persaingan dua caketum Partai Golkar antara Bambang Soesatyo dan Airlangga Hartarto yang tengah memanas sebagai dinamika biasa. Dia yakin Golkar tak bakal pecah.

"Saya tidak melihat perpecahan, ini dinamika saja," kata Agung.

Dia pun merasa pendukung Airlangga tidak pernah memicu keributan hingga berujung kekerasan.

"Saya bukan bela Pak Airlangga, tapi dari kubunya Pak Airlangga sama sekali tidak ada usaha-usaha untuk melakukan, mengawali keributan, melakukan langkah-langkah yang kekerasan kontra kekerasan," ucapnya.

Agung menegaskan, saat ini tak ada dualisme dalam tubuh partai beringin. Sebab, Airlangga masih menjadi pemimpin Golkar yang sah.

"Jadi saya kira suasana ini bukan berarti mencerminkan Partai Golkar sudah terbelah karena tetap kepemimpinan satu yaitu kepemimpinan Pak Airlangga," tandasnya.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya