SBY Minta Masyarakat Dukung Pemerintah

SBY membacakan pidato kontemplasi dalam rangka peringatan hari ulang tahunnya ke-70.

oleh Yopi Makdori diperbarui 09 Sep 2019, 21:49 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2019, 21:49 WIB
SBY Sampaikan Pidato pada Malam Kontemplasi
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato pada malam kontemplasi di Puri Cikeas Bogor, Senin (9/9/2019). Pidato ini disampaikan dalam rangka HUT ke-18 Partai Demokrat, hari lahir SBY, dan 100 hari meninggalnya Any Yudhoyono. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY membacakan pidato kontemplasi di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin (9/9/2019). Pidato tersebut dibacakan dalam rangka memperingati hari ulang tahunnya ke-70.

Dalam pidatonya, SBY meminta masyarakat Indonesia mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Menutup kontemplasi ini, saya ingin mengatakan bahwa dalam kapasitas saya selaku pribadi dan pimpinan Partai Demokrat, saya mengajak saudara-saudara saya rakyat Indonesia untuk mendukung pemerintahan yang baru agar sukses dalam mengemban amanah rakayat," kata SBY.

Menurut Ketua Umum Partai Demokrat itu, jika pemerintah sukses maka akan tercipta kebahagiaan di tengah-tengah rakyat Indonesia.

Selain itu, SBY juga menyinggung mengenai konsep masyarakat yang baik atau good soceity. Menurutnya, tidak ada resep yang ajeg dalam membangun suatu masyarakat yang baik. Di setiap literatur memiliki ramuan yang berbeda-beda.

Kendati dalam masyarakat Indonesia, menurut SBY ada dua prasyarat untuk membangun masyarakat yang baik, yaitu dengan kasih sayang dan rasa persaudaraan. Di tengah-tengah bangsa Indonesia yang majemuk ini, menurut SBY, kasih sayang adalah harga mati.

"Pertama adalah kasih sayang atau love di antara kita dan bukan kebencian atau hatred," kata SBY.

Sementara itu, lanjutnya, prasyarat kedua ialah membangun persaudaraan dengan sesama masyarakat. Termasuk dengan masyarakat yang berbeda identitas dengan kita.

"Kedua rasa persaudaraan dan bukan membangun jarak atau permusuhan atau hostility dengan masyarakat yang berbeda," ucap SBY.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Masyarakat Membangun Jarak

SBY melihat beberapa tahun ini masyarakat Indonesia kehilangan kedua prasyarat tersebut. Yang ia lihat justru sebaliknya, masyarakat Indonesia membangun jarak dengan yang bukan sesama identitasnya.

"Terus terang rasa persaudaraan dan kasih sayang ini melemah. Sebaliknya rasa permusuhan menguat, ini lampu kuning yang membahayakan masyarakat dan bangsa kita," ucap SBY.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya