Kisah Pilu Asih, Diperkosa dan Jadi Tumbal Pesugihan Teman Dekat

Sebelum membunuh Asih kedua pelaku melakukan ritual pesugihan di dalam kamar OV. Harapannya, kedua pelaku menjadi kaya raya dengan mengorbankan Asih.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 10 Sep 2019, 23:30 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2019, 23:30 WIB
Jenazah
Ilustrasi Foto Jenazah (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Jasad wanita tanpa identitas yang ditemukan di semak perkebunan warga Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Banten, ternyata korban pesugihan. Belakangan diketahui korban bernama Asih, warga Palmerah, Jakarta Selatan.

Pihak kepolisian juga sudah mengungkap, pelakunya dua orang, pelaku wanita berinisial OV dan pelaku pria berinisial WF. Keduanya mengaku membunuh Asih sebagai tumbal pesugihan. Yang mengejutkan, Asih dan OV merupakan rekan kerja di kantor yang sama.

Sebelum membunuh Asih kedua pelaku melakukan ritual pesugihan di dalam kamar OV. Harapannya, kedua pelaku menjadi kaya raya dengan mengorbankan Asih.

Dani bercerita sebelum dibunuh, Asih di ajak oleh OV untuk ke Bogor. Sebelum berangkat ke 'Kota Hujan' itu, OV mengajak Asih ke kontrakannya terlebih dahulu. Pelaku keluar kamar kontrakan, korban ditinggal sendirian di dalam kamar. Kemudian datang pelaku lainnya berinisial WF.

Pelaku WF (40) memerkosa korban saat dalam kondisi tidak berdaya di kontrakan OV (40), daerah Ciampea, Bogor, Jawa Barat.

Dalam kondisi lemas tak berdaya dan tangan terikat, korban kemudian dibawa pelaku ke mobil yang sudah diparkirkan pelaku OV. Kemudian kedua pelaku membawa korban menuju daerah pembuangan di daerah Maja, Lebak, Banten.

Sesampainya di lokasi pembuangan, pelaku menarik keluar korban yang sudah tidak sadarkan diri hingga kepalanya membentur badan mobil dan tanah dan meninggal dunia. Kemudian korban diseret ke semak-semak dalam posisi lumpuh dan ditinggal di lokasi.

"Mencekik dan melakukan pemerkosaan dan si OV itu tahunya hanya dibunuh karena posisinya dia sedang keluar mempersiapkan mobil," kata Dirkrimum Polda Banten Kombes Pol Novri Turangga, Jumat (6/9/2019).

Pelaku diduga melakukan pembunuhan tanggal 19 Agustus 2019. Kemudian tanggal 20 Agustus 2019, kedua pelaku berangkat ke salah satu gunung di wilayah Cilacap, Jawa tengah (Jateng) untuk menemui guru pesugihannya. Usai itu mereka pun kembali ke Jakarta, sembari menunggu perintah selanjutnya.

Kemudian pada tanggal 24 Agustus 2019, jenazah Astri ditemukan oleh warga di semak-semak lahan pertanian. Penemuan itu membuat heboh masyarakat Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Banten.

Polisi pun melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Tak berapa lama, hanya selang satu hari, pada 25 Agustus 2019, keluarga korban datang ke Lebak untuk mengecek kebenarannya. Hasilnya, identitas korban terungkap.

Pihak kepolisian menggali informasi dari keluarga dan ditemukan foto Asih dijemput oleh dua orang temannya dengan alasan akan bepergian ke Bogor. Polres Lebak melakukan pengejaran dan berkoordinasi ke Polda Metro Jaya. Hingga kedua pelaku bisa ditangkap saat mendaki gunung di wilayah Cilacap, Jateng, untuk kembali bertemu dengan guru spiritualnya.

"Setelah membunuh pelaku pergi ke gunung. Kalau ke sana enggak bawa apa-apa (dari korban), setelah membunuh di sana ada petilasan nya, untuk prosesi," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dibunuh karena Dendam

jenazah
Ilustrasi jenazah (capitalismisfreedom.com)

Menurut adik korban yakni Damiri (39), OV merupakan rekan kerja lama dari Asih. Mereka berdua telah bekerja di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, sebagai petugas cleaning service (CS).

"Mereka berdua itu teman lama, dulu pernah kerja satu PT. Nah sekarang si pelaku di PT 1, nah si Asih di PT 3," kata Damiri saat berbincang dengan merdeka.com di kediaman Pal Merah, Jakarta Barat, Selasa (10/9).

Selain itu, Damiri mengungkapkan, pelaku tega membunuh Asih bukan karena untuk dijadikan tumbal saja. Melainkan juga pelaku mempunyai masalah pribadi terhadap Asih.

"Pelaku ini katanya juga punya dendam sama Asih. Cuma saya enggak tahu dendam pribadi apa, yang saya tahu sih begitu," ungkapnya.

Selain itu, Masem (63) yang merupakan ibu dari Asih ini mengaku, jika pelaku OV tak pantas untuk berteman dengan anak pertamanya itu.

"Pas saya lihat foto selfie Asih sama pelaku, saya bilang kayaknya bukan orang bener nie (pelaku)," ujar Masem.

Dengan adanya peristiwa tersebut, pihak keluarga ingin agar pelaku dapat dihukum secara setimpal dengan apa yang diperbuat terhadap Asih.

"Kami keluarga pengen biar pelaku dihukum yang berat dan setimpal," ucap Damiri.

Saat ini, jasad korban telah dikuburkan oleh pihak keluarga di kampung halamannya di Desa Tenajar Tengah, Indramayu, Jawa Barat.

Sempat Akan Bunuh PSK

20151120-Ilustrasi-Jenazah-iStockphoto
Ilustrasi Jenazah (iStockphoto)

Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edi Sumardy mengatakan, pelaku sering melakukan ritual dan ziarah di salah satu daerah di Jombang untuk mendalami ilmu pelet dengan bimbingan makhluk gaib.

"Bertahun-tahun (OV) ke Jombang, Jawa Timur rajin ziarah dalami ilmu pelet awalnya segala macamnya di Jombang. Kalau bunuh orang baru kali ini," kata Edi kepada wartawan, Selasa (10/9).

Dari pelaku OV, petugas mengamankan barang bukti buku yang berisi bacaan mantra-mantra dan air dalam botol hasil ritual di salah satu gunung di Cilacap, Jawa Tengah.

"Pas kita tangkap setelah turun dari sebuah gunung untuk sesembahan. Ada buku mantra-mantra," katanya.

Selain itu, Edi mengungkapkan, kedua pelaku sempat akan membunuh seorang Pekerja Seks Komersil (PSK) untuk dijadikan tumbal pesugihan. Namun gagal dilakukan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya