Deretan Fakta Baku Tembak TNI-Polri dengan Kelompok Separatis di Papua

Baku tembak bermula antara TNI-Polri dengan KSB, ketika kelompok tersebut mulai menembak secara sporadis ke arah aparat.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Sep 2019, 18:43 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2019, 18:43 WIB
Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi baku tembak TNI-Polri dengan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) di Papua kembali terjadi. Aksi itu terjadi pada Selasa, 17 September 2019.

Menurut Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto menyatakan baku tembak terjadi di Kampung Olenki, Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Dia menjelaskan, baku tembak bermula ketika KSB mulai menembak secara sporadis ke arah tim gabungan yang sedang mendekati posisi kelompok tersebut di sebuah honai di dekat sungai.

"Akibat tembakan balasan dari tim gabungan, kelompok KSB melarikan diri berpencar ke arah hutan sambil terus menembak secara sporadis. Setelah kontak tembak selesai, ditemukan adanya 7 orang masyarakat luka tembak," ungkap Eko.

Berikut fakta-fakta terkait baku tembak antara TNI TNI-Polri dengan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) di Papua dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

7 Orang Terluka dan 3 Orang Meninggal Dunia

Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto menyatakan baku tembak terjadi di Kampung Olenki, Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua pada 17 September 2019.

"Tujuh warga luka tembak. Tim gabungan evakuasi korban ke Puskesmas Ilaga untuk perawatan medis," kata Eko dalam keterangan yang ditulis, Kamis (19/9/2019).

Dia menjelaskan, baku tembak bermula ketika KSB mulai menembak secara sporadis ke arah tim gabungan yang sedang mendekati posisi kelompok tersebut di sebuah honai di dekat sungai.

"Akibat tembakan balasan dari tim gabungan, kelompok KSB melarikan diri berpencar ke arah hutan sambil terus menembak secara sporadis. Setelah kontak tembak selesai, ditemukan adanya 7 orang masyarakat luka tembak," ungkap Eko.

Total 3 orang masyarakat dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan 4 lainnya luka tembak.

"Kodam XVII/Cenderawasih menyampaikan turut berduka cita yang mendalam kepada keluarga korban dan masyarakat Kampung Olenki, Ilaga atas jatuhnya korban masyarakat sebagai dampak dari kontak tembak tersebut," jelas Eko.

 

Bentuk Tim Investigasi

Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Eko menjelaskan, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab, akan berkoordinasi dengan Kapolda Papua untuk membentuk tim guna investigasi insiden tersebut.

"Pangdam akan evaluasi menyeluruh terhadap jalannya operasi pengejaran terhadap Kelompok Separatis Bersenjata OPM untuk menghindari jatuhnya korban di pihak masyarakat," tutur Eko.

Sambil menunggu hasil investigasi, Pangdam mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak berspekulasi dan terpengaruh informasi sepihak dari kelompok OPM.

"Kodam XVII/Cenderawasih tidak henti-hentinya mengajak seluruh elemen masyarakat Papua untuk menjaga kondusifitas demi tercapainya kedamaian di tanah Papua," pungkas Eko.

 

Balita Jadi Korban

Pelaku Penembakan Sesama Polisi di Ciamis Terancam Dipecat
Ilustrasi

Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol CPL Eko Daryanto mengatakan, 3 orang tewas tersebut semuanya laki-laki, salah satunya balita.

"Tiga orang masyarakat dinyatakan meninggal dunia. Korban atas nama, Tekiman Wonda (33), Edison Mom (remaja), dan Rudi Mom (balita)," kata Eko dalam keterangan yang ditulis.

Sedangkan, korban luka semuanya adalah perempuan.

"Korban luka tembak atas nama, Topina Mom (36 thn), Tabuni (37), Herina Kinal (32), dan Yefrina Mom (16)," jelas Eko.

 

(Jagat Alfath Nusantara)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya