Polri Janji Transparan Soal Autopsi Mahasiswa Tewas Tertembak Saat Demo

Polri telah menerjunkan dua tim untuk mengungkap kasus kematian ini.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 27 Sep 2019, 14:25 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2019, 14:25 WIB
Mahasiswa Aceh Barat mengheningkan cipta sesaat sebagai bentuk belasungkawa terhadap La Randi (21), demonstran yang diduga tewas tertembak dalam aksi unjuk rasa di Kendari (Liputan6.com/Rino Abonita)
Mahasiswa Aceh Barat mengheningkan cipta sesaat sebagai bentuk belasungkawa terhadap La Randi (21), demonstran yang diduga tewas tertembak dalam aksi unjuk rasa di Kendari (Liputan6.com/Rino Abonita)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal berjanji pihaknya akan transparan saat proses autopsi tewasnya Mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, Randi (21).

"Autopsi diminta di tempat yang netral dan disaksikan semua pihak, karena prinsip kami harus netral dan objektif," kata Iqbal dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (27/9/2019).

Selain itu, Polri telah menerjunkan dua tim untuk mengungkap kasus kematian ini. Irjen Iqbal mengatakan, tim pertama dipimpin oleh Propam Polri dan tim dua dipimpin oleh Itwasum Polri.

"Jadi kita akan transparansi mungkin, Pak Kapolri sudah kirimkan 2 tim," ujar Iqbal.

Sejauh ini, Polri belum berspekulasi apa pun mengenai tewasnya mahasiswa UHO yang diduga disebabkan peluru tajam. Hal ini diakarenakan, hingga saat ini peluru tersebut belum diyakini kepemilikannya, apakah aparat kepolisian atau pihak ketiga yang ditengarai sebagai oknum demonstran.

"Kami kedepankan azas praduga tak bersalah. Kami tak tahu apakah pihak ketiga yang ingin ciptakan martir untuk picu gelombang kerusuhan yang lebih besar," Iqbal menandasi.

Diberitakan sebelumnya, Himawan Randi (21), mahasiswa Universitas Halu Oleo, meregang nyawa karena ditembak peluru tajam. Hal ini telah dikonfirmasi langsung oleh RS Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya