Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat kabinet paripurna terakhir pada Kamis, 3 Oktober 2019 lalu. Di sela rapat, Jokowi telah berpamitan dan mengucapkan terima kasih kepada para menteri atas kerja keras yang dilakukan selama lima tahun.
Jokowi sendiri mengaku masih banyak pekerjaan rumah yang belum diselesaikan pada era pertama pemerintahannya dan akan diselesaikan di periode kedua bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Baca Juga
Selama lima tahun, telah banyak prestasi dan pencapaian para Menteri Jokowi yang diakui dunia. Dalam beberapa kesempatan Jokowi langsung memuji kinerja anak buahnya.
Advertisement
Bahkan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan akan ada beberapa menteri di Kabinet Kerja kembali mendapat kepercayaan.
"Banyak (menteri-menteri sekarang bertahan)," ujar Jokowi beberapa waktu lalu.
Meski begitu, Presiden Jokowi tidak membeberkan nama-nama menteri yang akan dipertahankannya. Namun dalam beberapa kesempatan, Jokowi pernah memuji beberapa menteri karena kinerjanya.
Akankah pujian itu berbuah pada kepercayaan lagi untuk kembali menjadi menteri pilihan Jokowi? Berikut ulasannya:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
Selama lima tahun pemerintahan Presiden Jokowi, pada periode pertama dirinya fokus pada pembangunan infrastruktur.
Menteri Pekerjaan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljono memiliki peran penting dalam pembangunan infrastruktur Nasional.
Atas pencapaian Menteri Basuki, Presiden Jokowi menjuluki Basuki sebagai Bapak Infrastruktur. Presiden berterima kasih dengan kinerja dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang telah berhasil membangun beberapa infrastruktur di pelosok negeri.
"Beliau ini (Basuki) Bapak Infrastruktur Indonesia. Meski masih diaspal membuka wilayah pembangunan," ujar Jokowi pada 16 Desember 2017 silam. Menteri Basuki tersenyum mendengar pujian dari sang kepala negara.
Melalui kementerian yang dipimpin Basuki, Jokowi berhasil membangun tol sepanjang 780 kilometer selama empat tahun menjabat.
Pembangunan itu masih terus berlanjut karena pemerintah menargetkan pembangunan tol pada 2019 sepanjang 1.070 kilometer.
Beberapa bendungan juga berhasil dibangun Kementerian PUPR. Tercatat sampai 2018 lalu, sebanyak 14 bendungan selesai dibangun.
Pada 2019, Kementerian PUPR mentargetkan 15 bendungan selesai. Jadi selama lima tahun, terdapat 29 bendungan yang berhasil dibangun dari target 65 bendungan. Untuk sisanya, ditargetkan dibangun pada 2020, 2021, dan terakhir 2022.
Selanjutnya, pemerintah melalui Kementerian PUPR telah membangun 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang tersebar di 7 lokasi perbatasan, di 7 kabupaten/ kota, dan 3 provinsi dalam kurun waktu 2015 sampai 2018.
Ada PLBN Aruk, Entikong, Badau di Kalimantan Barat berbatasan dengan Malaysia, PLBN Wini, Motamasin, dan Motaain di Nusa Tenggara Timur berbatasan dengan Timor Leste, serta PLBN Skouw di Papua berbatasan dengan Papua Nugini.
Advertisement
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Selain pembangunan infrastruktur, sektor ekonomi menjadi fokus pemerintahan Jokowi. Presiden Jokowi tidak main-main memilih menteri untuk bidang ekonomi.
Sri Mulyani pun dipilih Jokowi untuk memimpin Kementerian Keuangan. Sri Mulyani menjadi menteri keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro pada 27 Juli 2016.
Kiprah Sri Mulyani tidak perlu diragukan, dia menjadi menteri keuangan terbaik di Asia pada 2006. Dia juga menjadi wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia.
Pada 2018, Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan terbaik di dunia. Presiden Jokowi mengatakan, penghargaan Sri Mulyani sebagai menteri terbaik di dunia tersebut juga menjadi bukti jika pengelolaan ekonomi Indonesia dalam jalur yang tepat dan efektif.
Dengan demikian, penghargaan kepada Sri Mulyani ini patut mendapatkan apresiasi seluruh rakyat Indonesia.
"Itu pengakuan dunia, semua masyarakat bangga dan kita sadar penilaian itu menunjukkan pengelolaan ekonomi makro fiskal, track-nya benar, yang hati-hati, efektif. Ini pengakuan dunia dan satu orang menteri," kata Jokowi, Februari 2018 lalu.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
Tak hanya Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga menorehkan banyak pujian. Retno merupakan perempuan pertama yang menjadi Menteri Luar Negeri.
Retno memiliki segudang prestasi, di antaranya meraih penghargaan Agen Perubahan untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan dari badan urusan perempuan PBB, UN Women di Markas PBB, New York, Amerika Serikat pada 2017 lalu.
Penghargaan tersebut diserahkan Asisten Sekretaris Jenderal PBB yang juga selaku Deputi Direktur Eksekutif UN Women Lakhsmi Puri pada acara jamuan makan siang yang dihadiri pemimpin dan tokoh perempuan dunia di sela pelaksanaan Sidang Majelis Umum PBB ke-72 di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat.
Bahkan Menteri Retno dan juga Menteri Keuangan Sri Mulyani mendapat pujian dari Menteri Luar Negeri Arab Saudi Ibrahim Abdulaziz Al-Assaf.
Pujian tersebut disampaikan Menlu Arab langsung di hadapan Presiden Jokowi, Menteri Retno dan Menteri Sri Mulyani. Pujian ini saat Jokowi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20, di INTEX, Osaka, Jepang, pada 28 Juni 2019 lalu.
"Anda memiliki dua menteri perempuan terbaik di dunia, mereka sangat bersemangat," ujar Menteri Luar Negeri Arab Saudi Ibrahim Abdulaziz Al-Assaf, saat berbincang santai dengan Presiden Jokowi.
Usai dua menterinya mendapat pujian dari Menteri Luar Negeri Arab Saudi Ibrahim Abdulaziz Al-Assaf, dengan bangga Presiden tersenyum lebar dan dan mengacungkan jempolnya.
Advertisement
Menteri KKP Susi Pudjiastuti
Satu lagi sosok perempuan kuat yang mengisi kabinet kerja Presiden Jokowi. Ia adalah Susi Pudjiastuti. Susi dipilih Menteri Kelautan dan Perikanan. Susi dipercaya Jokowi untuk menjaga laut Indonesia.
Kebijakan Menteri Susi yang paling diingat dan kontroversi adalah menenggelamkan kapal-kapal ilegal yang mencuri ikan-ikan di perairan Indonesia. Namun kebijakan Susi ini, justru mendapat pujian dari Presiden Jokowi.
Lantaran kebijakan tenggelamkan kapal ala Menteri Susi, kapal-kapal asing tidak lagi berani mendekat dan mencuri ikan-ikan diperairan Indonesia.
"Mungkin 7 ribuan kapal-kapal illegal fishing milik asing semuanya, sekarang sudah tidak berani mendekat mencuri ikan di negara kita. Karena apa? Karena kalau berani curi ikan benar-benar ditenggelamkan oleh Bu Susi. Sudah ada 317 kapal yang di tenggelamkan oleh Bu Susi. Meskipun Bu Susi perempuan tapi seram, takut semuanya sama Bu Susi," kata Jokowi pada Januari 2018 lalu.
Sementara itu, saat disinggung kembali membantu Pemerintahan Jokowi Jilid 2 periode 2019-2024, Menteri Susi hanya melempar senyum. Dia mengaku tak mau terlalu berandai-andai, mengingat itu adalah kewenangan dari presiden langsung.
"(Kalau ditawari kira-kira jadi menteri?) Tidak ada kira kira. Itu urusan Presiden Jokowi kita tidak boleh bicara jauh," ujar Susi.
Reporter: Syifa Hanifah
Sumber: Merdeka