Gerindra Klaim Jokowi Tawarkan Kursi Menteri

Ahmad Muzani mengatakan, Jokowi menawari partainya untuk masuk jajaran kabinet untuk menyelesaikan masalah bangsa.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Okt 2019, 16:04 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2019, 16:04 WIB
Tawa Jokowi dan Prabowo di Istana Merdeka
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019). Dalam pertemuan tersebut mereka membahas permasalahan bangsa dan koalisi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi Widodo atau Jokowi bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2019) kemarin. Dalam pertemuan tersebut banyak hal yang dibicarakan.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengklaim dalam pembicaraan empat mata tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menawari partainya untuk masuk jajaran kabinet untuk menyelesaikan masalah bangsa.

"Pak Jokowi menawari tentang menyelesaikan bareng-bareng. Dan Pak Prabowo mengatakan, kalau itu diperlukan dibutuhkan sebagai panggilan negara kita bersedia," kata Muzani di Kantor DPP Partai Gerindra, Sabtu (12/10/2019).

Namun dia menyatakan, semua pembahasan dalam pertemuan kedua tokoh itu perlu banyak pertimbangan. Dan nantinya, kata Muzani, keputusan tetap berada di tangan Jokowi.

"Artinya apakah ini gayung bersambut betul? Tetapi apakah ini sudah final? Belum. Akhirnya semua terserah dan berpulang kepada Pak Jokowi," kata Muzani.

Sebelumny Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Merdeka. Banyak hal yang dibahas keduanya, termasuk arah politik ke depan. Prabowo juga mengatakan siap jika Gerindra masuk kabinet.

"Kami Gerindra mengutamakan kepentingan lebih besar untuk negara. Kita bertarung secara politik, selesai kita harus bersatu. Apabila diperlukan (dalam kabinet) kami siap. Itu sudah disampaikan juga saat pertemuan di MRT. Kalau diperlukan (dalam kabinet) kami tentu siap," kata Prabowo didampingi Jokowi usai pertemuan, Jumat (11/10/2019).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pilihan Sebagai Penyeimbang

Namun, kata Prabowo, jika Gerindra tidak masuk kabinet, mereka akan tetap loyal sebagai checks and balances atau penyeimbang.

"Karena di Indonesia enggak ada istilah oposisi ya, semua merah putih," tutur Prabowo.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya