Liputan6.com, Jakarta - Jakarta: Presiden Joko Widodo atau Jokowi dinilai lebih cair saat bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dibanding Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Secara bergantian, Prabowo dan SBY bertemu Jokowi di Istana Merdeka pada Kamis dan Jumat kemarin.
Pakar komunikasi politik UGM Nyarwi Ahmad memandang, ekspresi Prabowo jauh lebih lepas ketimbang SBY yang terlihat lebih kalem. Dari situ, menurut dia, Jokowi dinilai lebih cair dengan Prabowo.
Baca Juga
"Saya melihat, yang menarik adalah ekspresi ketika baik Pak Prabowo, Pak SBY ketemu Pak Jokowi mungkin dengan style Pak SBY, orang melihat gitu ya kalem, menahan diri, nah Pak Prabowo ekspresif, antusias," kata Nyarwi saat diskusi Dinamika Politik Jelang Penyusunan Kabinet di Jakarta, Sabtu (12/10/2019).
Advertisement
"Saya lihat cara Pak Jokowi setelah ketemu Beliau untuk menyampaikan konferensi pers, ketika ketemu Pak SBY kan Pak Jokowi bilang ketika ditanya bagaimana Pak kalau (koalisi), ya itu ditanyakan ke Pak SBY. Sementara dengan Pak Prabowo tidak, lebih cair gitu kan," imbuh dia.
Dari situ, Nyarwi menarik kesimpulan bahwa Jokowi lebih membutuhkan Gerindra di pemerintahan dibandingkan Demokrat. Sebab, ada perbedaan cara penyampaian saat Jokowi ditanyakan soal koalisi ke Prabowo dan SBY.
"Daya tarik Gerindra untuk penyusunan koalisi ini sangat tinggi, artinya Gerindra dibutuhkan untuk memperkuat koalisi pemerintahan Pak Jokowi mendatang," ucapnya.
"Saya kok melihat daya tarik Demokrat ini masih belum terlalu kuat," tandas Nyarwi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Belum Ada Kepastian
Berturut-turut sejak Kamis dan Jumat kemarin, Presiden Jokowi bertemu Ketua Umum Demokrat SBY dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta. Keduanya membicarakan kerja sama di pemerintan Jokowi-Ma'ruf mendatang. Namun, belum ada kepastian kerja sama seperti apa yang akan dijalin kedua parpol dengan pemerintahan Jokowi nanti.
Â
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement