Polri Sebut 90 Persen Terduga Teroris Ditangkap Berbaiat ISIS secara Online

Kelompok ini melakukan interaksi lewat media sosial serta aplikasi pesan WhatsApp dan Telegram.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Okt 2019, 08:14 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2019, 08:14 WIB
Bom Teroris
Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal mengatakan, dari 36 terduga teroris yang ditangkap selama sepekan terakhir, hampir 90 persen berbaiat kepada ISIS secara online.

"Oleh karena itu, saya menyebutnya adalah fenomena baru," kata Iqbal soal teroris di Jakarta, seperti dilansir Antara, Rabu 16 Oktober 2019 malam.

Kelompok ini melakukan interaksi lewat media sosial serta aplikasi pesan WhatsApp dan Telegram. Mereka juga belajar merakit bom melalui online.

"Mereka berkomunikasi, berinteraksi, melakukan diskusi tentang ideologi mereka," ujar Iqbal.

Dia menduga jumlah kelompok teroris ini banyak dan berpencar. "Mereka belajar merakit bom melalui online, otomatis borderless, karena itu mereka ada di mana-mana dan jumlahnya kami duga tidak sedikit."

 

Terkait Penusukan Wiranto

Sebelumnya, ada sebanyak 36 orang terduga teroris yang ditangkap oleh Densus 88 Antiteror dalam rentang waktu 10-16 Oktober 2019.

"Ada 36 orang totalnya. Densus 88 terus berpencar dan mengejar semua tersangka," kata Iqbal.

Penangkapan dilakukan menyusul terjadinya insiden penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto di Pandeglang, Banten. Puluhan orang yang diamankan itu juga termasuk dua polisi wanita (polwan) yang terindikasi terpapar paham radikalisme.

"(Adanya polwan terpapar radikal) Polri introspeksi ke dalam," katanya.

Ia menyebut segala strategi masif dilakukan Polri untuk menangkap dan sekaligus menghentikan rencana teror kelompok ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya