Liputan6.com, Jakarta - Banyak yang mengincar posisi menteri dan wakil menteri. Namun, justru ada beberapa orang malah menolak saat ditawari jabatan strategis itu. Di antaranya politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu dan pimpinan serikat buruh terbesar di Indonesia Andi Gani Nena Wea
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra menilai, sikap dua tokoh itu bisa menjadi contoh keteladanan. Mereka dinilai tidak ambisi dengan menolak masuk kabinet Presiden Joko Widodo.
Baca Juga
"Konsistensi keduanya menolak masuk dalam kabinet perlu diapresiasi, tentu menjadi tauladan bahwa berkontribusi pada negara tidak selalu berposisi dalam jabatan," katanya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (27/10/2019).
Advertisement
Seperti diketahui, Adian Napitupulu merupakan politisi PDIP yang sangat vokal membela Presiden Jokowi. Kemudian, Andi Gani kerap kali terlihat pasang badan untuk Jokowi saat isu-isu perburuhan di lontarkan lawan politiknya.
Banyak pihak memprediksi Andi Gani berpeluang besar menempati jabatan di Menteri Tenaga Kerja, tempat yang dulu pernah diduduki ayahandanya Jacob Nuwa Wea.
Andi Gani juga dikenal sebagai sosok yang dekat dengan Presiden Jokowi karena telah mendukung sejak Pilgub DKI Jakarta. Namun, akhirnya politikus PKB Ida Fauziah yang dipilih Presiden Jokowi untuk menempati posisi tersebut.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Dianggap Tidak Tepat
Dedi melihat pemilihan yang dilakukan Presiden Jokowi terhadap Ida Fauziah juga tidak pas. Karena, Ida sama sekali belum pernah mengurusi bidang ketenagakerjaan. Banyak serikat pekerja kurang yakin menteri ketenagakerjaan bisa membawa perubahan terhadap nasib buruh.
"Apalagi persoalan buruh saat ini begitu kompleks. Mulai dari revisi PP 78 Tahun 2015, tenaga kerja asing, masalah karyawan kontrak, dan outsourcing. Khawatir hubungan industrial malah justru akan memburuk," jelasnya.
Beredar kabar dari Istana, sebenarnya Andi Gani juga ditawari posisi wakil menteri. Namun, Andi Gani menolak jabatan tersebut karena posisi itu tidak memberikan peluang untuknya punya kewenangan besar dalam mengambil keputusan.
"Keduanya baik itu Adian maupun Andi Gani menolak dengan tegas saat Presiden Jokowi memintanya bergabung ke dalam kabinet. Sikap seperti ini sangat langka karena tidak mementingkan jabatan semata," ucapnya.
Advertisement