Calon Kapolri Idham Azis: Radikalisme Itu Oknum

Idham menegaskan, penegakan hukum radikalisme harus kepada oknum, bukan simbol agama.

oleh Yopi Makdori diperbarui 30 Okt 2019, 15:53 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2019, 15:53 WIB
Komjen Idham Azis Jalani Uji Kepatutan dan Kelayakan Calon Kapolri
Kabareskrim Komjen Idham Azis memberi hormat saat bersiap menjalani Uji Kepatutan dan Kelayakan (fit and propers test) di Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Idham Azis merupakan calon tunggal Kapolri yang ajukan Presiden Jokowi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Kapolri Komjen Idham Azis menegaskan bahwa radikalisme bukanlah representasi dari ajaran agama tertentu. Ia mengatakan, radikalisme lebih merupakan ulah dari segelintir oknum.

Hal itu disampaikan Idham Azis saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test yang diselenggarakan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).

"Saya ingin mengulas bahwa radikalisme itu ndak bisa dibuktikan dengan Islam. Radikalisme itu oknum atau mungkin kelompok," ujar Idham diikuti riuh tepuk tangan anggota Komisi III DPR RI, Jakarta.

Kata Idham, pengasosiasian atribut agama tertentu dengan radikalisme merupakan tindakan yang kurang tepat. Hal itu sama sekali bukan representasi dari agama tertentu, melainkan tindakkan dari oknum.

"Oleh karenanya, penegakan hukum juga harus kepada oknum, bukan simbol agama," kata Idham Azis menegaskan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya