Sering Bentrok, Jokowi Ingin Aksi Demo Tak Dijaga Polisi

Jokowi ingin aparat tak menggunakan cara-cara lama dalam menyikapi pendemo.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Okt 2019, 20:59 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2019, 20:59 WIB
Presiden Jokowi Buka Puasa Bersama dengan TNI-Polri
Presiden Joko Widodo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian tiba menghadiri buka puasa bersama dengan Keluarga Besar TNI - Polri dan Masyarakat di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis (16/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi demo menolak pengesahan revisi UU KPK dan RUU KUHP yang terjadi di sejumlah daerah beberapa waktu lalu kerap berujung bentrokan antara massa dan aparat kepolisian yang berjaga. Pemerintah dinilai seolah ingin menutup ruang kebebasan berpendapat dengan mengerahkan aparat kepolisian yang cukup banyak.

Menanggapi hal itu, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko membantah pemerintah hendak membatasi ruang aspirasi rakyat. Dia menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi justru ingin aksi demotak dijaga aparat.

"Tadi Presiden mengatakan, coba sekali-sekali polisi tidak perlu jaga itu demo," ucap Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/10/2019).

Jokowi ingin aparat tak menggunakan cara-cara lama dalam menyikapi pendemo. Termasuk tak lagi menggunakan barikade kawat berduri untuk mengadang massa.

"Ya mungkin tidak harus, karena gitu ada aparat keamanan, biasanya dibuat-buat demo itu. Menjauh aja aparatnya, kita perlu coba itu. Begitu anarkis baru kita datang," ujar Moeldoko.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Dibahas di Rapat Tertutup

Jokowi Panggil Dirut Bank Bahas Pengadaan Rumah PNS, TNI dan Polri
Presiden Jokowi mendengarkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian berbicara saat memimpin rapat terbatas, Jakarta, Senin (16/4). Rapat membahas percepatan pengadaan rumah tinggal bagi aparatur sipil negara (ASN/PNS), TNI dan Polri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Keinginan Jokowi ini telah dibahas secara tertutup dengan para pembantunya. Tidak tertutup kemungkinan harapan Kepala Negara akan diteruskan kepada Plt Kapolri, Komisaris Jenderal Polisi Ari Dono.

"Baru tadi dalam rapat internal tadi Presiden mengatakan itu. Perlu kita coba kepolisian tidak rapat seperti itu. Ya mungkin ada cara baru yang perlu dikembangkan," kata Moeldoko.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya