Wali Kota soal Ormas: Jangan Sampai Bekasi Dianggap Kota Preman

Ketua Ormas GIBAS Kota Bekasi Deny M Ali memohon maaf atas pernyataan yang ia sampaikan pada demonstrasi 23 Oktober 2019.

diperbarui 05 Nov 2019, 11:05 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2019, 11:05 WIB
20170125-Pemprov Hibahkan 20 Ribu Lampu Jalan Bekas ke Pemkot Bekasi-Jakarta
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi saat penyerahan hibah lampu penerangan jalan (armature) di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (25/1). Pemprov DKI menghibahkan 20 ribu armature lampu penerangan jalan umum bekas kepada Pemkot Bekasi. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Jakarta - Video mengenai aksi ormas di Jalan Raya Narogong, Kota Bekasi, pada 23 Oktober 2019 viral. Keberadaan ormas pun menjadi perbincangan terutama terkait isu meminta pengelolaan parkir di 606 titik minimarket yang ada di Kota Bekasi, Jawa Barat.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi didampingi Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto, Dandim 0507 Kolonel Inf Rama dan Ketua GIBAS Kota Bekasi Deny M Ali, mengklarifikasi hal itu, di Kompleks Pemkot Bekasi, Senin 4 November 2019.

"Ingin meluruskan persoalan medsos yang menyatakan sekarang ini Kota Bekasi tidak aman, nyaman, bahkan ada anekdot seperti kota preman," kata Rahmat Effendi seperti dikutip Pojok Bekasi (Jawa Pos Group).

Pepen, panggilan akrabnya, membenarkan ada pemberdayaan terhadap warga yang ia sebut belum mendapatkan kesempatan dari proses pembangunan.

"Tetapi dari pemberdayaan itu semua tentunya berjalan pada suatu ketentuan, rule of the game harus jadi kesepakatan semua pihak," ucapnya.

"Jangan sampai dianggap kota preman, Bekasi ini kota patriot, kota ihsan, kota berbudaya. Nyaman dan aman untuk warga tinggal di Kota Bekasi," kata Rahmat.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Ormas GIBAS Minta Maaf

Di tempat yang sama, Ketua GIBAS Kota Bekasi Deny M Ali memohon maaf atas pernyataan yang ia sampaikan pada demonstrasi 23 Oktober 2019.

Dalam video berdurasi 4 menit yang menayangkan pernyataan Ketua Bapenda Kota Bekasi Aan Suhanda, perwakilan minimarket, dan perwakilan ormas, menjadi viral.

"Itu semua hanya ungkapan saja tidak ada maksud apa-apa dan kami ormas di Kota Bekasi ingin mendukung program pemerintah Kota Bekasi yang bersinergi dengan Polres Kota Bekasi dan Kodim Kota Bekasi. Intinya seperti itu," kata Deny.

Deny meminta agar hal yang telanjur viral tersebut dapat dihentikan. Selain itu ia juga mengatakan perihal ormas yang seolah menekan pemerintah, termasuk TNI, Polri itu hanya sebatas ungkapan.

"Saya mohon maaf terhadap Pak Wali Kota, Pak Kapolres, dan Pak Dandim. Kita ormas kota Bekasi akan mengikuti aturan main di Kota Bekasi. Terima kasih," kata Deny.

 

Ikuti berita menarik Jawa Pos lainnya di sini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya