Menteri Agama Akan Rombak Buku Pelajaran Agama untuk Cegah Radikalisme

Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan sudah ada tim untuk merombak buku pelajaran agama Islam. Sementara mengenai penghapusan sejarah khilafah masih terus dikaji.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Nov 2019, 13:44 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2019, 13:44 WIB
Fachrul Razi
Menteri Agama Fachrul Razi (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenang) akan merombak 155 judul buku pelajaran agama yang kontennya dianggap bermasalah, termasuk soal khilafah.

Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan sudah ada tim untuk merombak buku pelajaran agama Islam. Sementara mengenai penghapusan sejarah khilafah masih terus dikaji.

"Saya secara teknis belum sampai ya. Tapi memang ada tim yang sudah membahas itu untuk melihat mana yang materi yang perlu dihapus mana yang nggak. Tapi secara teknis dengan kelompok kerja," ujar Fachrul di JCC Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2019).

Rencananya perombakan buku agama dimulai dari literatur yang digunakan di kelas I SD hingga XII SMA. Masalah isi materi yang akan menggantikan pembahasan khilafah, kata Fachrul masih dalam pembahasan.

"Belum secara teknis, tapi kelompok kerja sudah disusun dan sudah mulai bekerja sebelum saya masuk," tambahnya.

Fachrul Razi mengatakan dia tidak bekerja sendiri dalam masalah perombakan buku agama melainkan ia bekerja sama dengan Pokja (Kelompok Kerja).

"Secara teknis saya nggak lah ya, kan saya kan menteri, kalau ngomong sampai teknis banget nggak lah ya. Nanti saya hadapkan kepada Pokja yang kita siapkan untuk menjelaskan, nanti Pokja itu pasti bisa menjelaskan lebih rinci," ucapnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Ditambah Materi

Menghilangam materi pelajaran khilafah dalam pelajaran agama islam, Fachrul mengatakan akan mempertimbangkan menambah materi pelajaran agama yang lain.

"Kalau itu pastilah, tapi kita liat lagi di kurikulumnya sudah cukup belum. Kalau sudah cukup tidak usah, yang lain ditambah yang nggak diperlukan dihilangkan, kan biasa saja," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya