Fakta-Fakta Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan

Pelaku bom bunuh diduga dua orang mengunakan atribut ojek online dan meledak di sekitar kantin Polrestabes Medan.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 13 Nov 2019, 11:38 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2019, 11:38 WIB
Teror Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan
Polisi memeriksa jenazah seorang yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019). Satu orang terduga pelaku bom bunuh diri tewas di lokasi kejadian. (ATAR/AFP)

Liputan6.com, Medan - Sebuah ledakan bom bunuh diri kembali terjadi. Kali ini ledakan itu dilakukan di Polrestabes Medan, Jalan HM Said, Medan, Sumatera Utara pada Rabu (13/11/2019).

Ledakan bom bunuh diri ini terjadi sekitar pukul 08.45 WIB. Pelaku diduga satu orang mengunakan atribut ojek online dan meledak di sekitar kantin Polrestabes Medan.

Pelaku bom bunuh diri meninggal dunia. Namun, enam orang menjadi korban akibat aksi bom bunuh diri tersebut.

Saat ini sedang dilaksanakan pengamanan dan penyelidikan. Olah TKP pun dilakukan dengan mengerahkan Tim Densus 88 Antiteror Polri dan Polda Sumatera Utara.

Berikut fakta-fakta bom bunuh diri di Polrestabes Medan dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kronologi Bom Bunuh Diri

Yaman Diguncang Bom Bunuh Diri, WNI Dihimbau Waspada
Bom bunuh diri (ilustrasi).

Bom bunuh diri terjadi di Mapolrestabes Medan, Jalan HM Said Medan pada Rabu (13/11/2019). Bom bunuh diri itu terjadi pada pukul 08.45 WIB.

Sebelum bom bunuh diri terjadi, polisi tengah bersiap melakukan apel siaga. Tak lama kemudian, orang yang menggunakan jaket ojek online masuk ke kantin Polrestabes Medan.

Ia masuk melalui pintu depan menuju Bagian Operasional, sesampai di sana meledakkan diri dan mengakibatkan korban.

Sementara, pelaku bom bunuh diri dinyatakan meninggal dunia dengan tubuh hancur akibat bom bunuh diri, saat ini sedang dilaksanakan pengamanan dan penyelidikan.

 


Pelaku Gunakan Atribut Ojek Online dan Mengaku Buat SKCK

Teror Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan
Polisi memeriksa jenazah seorang yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019). Pelaku bom bunuh diri mengunakan atribut ojek online dan meledakkan diri di sekitar kantin Mapolrestabes Medan. (ALBERT

Bom bunuh diri meledak di halaman Mapolresta Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019). Ledakan terjadi di dekat kantin Mapolresta Medan sekitar pukul 08.45 WIB tadi.

Berdasarkan informasi sumber kepolisian, pelaku menggunakan atribut ojek daring atau online.

Menurut sumber yang beredar, pelaku berencana untuk membuat SKCK. Sebelum masuk ke Mapolres Medan, dia sempat ditanya petugas jaga ihwal kedatangannya. Dan petugas juga meminta dia melepaskan jaket ojek online-nya.

Menurut sumber tersebut, pelaku tiba sekitar pukul 08.20 WIB. Kemudian ia menuju kearah depan Kantor Bagian Opersional sampai di depan mobil dinas Kepala Bagian Opersional pelaku langsung meledakan diri.


Pelaku Tewas, Enam Korban Luka

Teror Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan
Polisi memeriksa jenazah seorang yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019). Bom bunuh diri meledak di Mapolrestabes Medan sekitar pukul 08.45 WIB. (ATAR/AFP)

Petugas kepolisian menjadi korban aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan.

Yang menjadi korban bom bunuh diri adalah Kasi propam mengalami luka di bagian tangan, PHL bernama J. Purba luka dibagian wajah, seorang Anggota propam dan petugas piket.

Pelaku bom bunuh diri yang menggunakan jaket ojek online masuk melalui pintu depan menuju bagian operasional. Sesampainya di sana, ia meledakkan diri.

Pelaku bom bunuh diri pun meninggal dunia. Satu orang terduga pelaku bom bunuh diri tewas di lokasi kejadian.

"Diduga pelaku (bom bunuh diri) meninggal," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Mochammad Iqbal saat ditemui di SICC, Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Berdasarkan foto yang beredar, terduga pelaku tewas dengan kondisi badan hancur.

Iqbal mengatakan, korban luka-luka akibat bom bunuh diri, dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumatera Utara.

"Pada saat ini korban luka-luka masih dirawat di RS. Bhayangkara Polda Sumut," kata Iqbal.

Menurut dia, korban berjumlah enam orang. Dengan berbagai luka di anggota tubuh mereka, akibat bom bunuh diri tersebut.

 


Olah TKP

Polisi Olah TKP Bom Medan
Ledakan diduga bom bunuh diri terjadi di Markas Kepolisian Resor Kota Besar (Mapolrestabes) Medan, Jalan HM Said, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Iqbal mengatakan, saat ini aparat kepolisian sedang melakukan olah tempat kejadian perkara bom bunuh diri. Polisi juga tengah mengidentifikasi pelaku.

"Saat ini Densus 88 Antiteror dengan tim Polrestabes Medan dan Polda Sumatera Utara sedang bekerja untuk melakukan proses selanjutnya. Apakah jaringan ini masuk dalam jaringan apa dan lain-lain, tunggu saja," ucap Iqbal.

Awak media belum diperbolehkan mendekat ke lokasi ledakan bom. Area Mapolrestabes Medan dijaga ketat aparat kepolisian bersenjata lengkap.

Sementara itu, menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, hingga saat ini Densus 88 melakukan olah TKP. Salah satunya untuk memastikan indentitas pelaku bom bunuh diri.

Salah satunya menemukan sidik jari pelaku, dan mencari E-KTP, sehingga akan mempermudah mencari datanya yang berada di Dukcapil.

"Sehingga, dalam waktu tidak lama, indentitasnya diketahui," jelas Dedi.


Rusak Kendaraan

Teror Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan
Polisi berjaga setelah pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019). Area Mapolrestabes Medan dijaga ketat aparat kepolisian bersenjata lengkap. (Rahmad SURYADI/AFP)

Selain mengakibatkan korban luka, bom bunuh diri membuat kerusakan sejumlah kendaraan yang berada di Polrestabes Medan.

Hal ini disampaikan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat memberikan keterangan di Mabes Polri, Jakarta.

"Kerusakan ada 4 kendaraan. 3 milik dinas, 1 pribadi," kata Dedi di lokasi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya