Pemerintah Bantah Bom Bunuh Diri Medan Tanda Aparat Kecolongan

Saat bom meledak di dekat kantin Mapolresta Medan terjadi Rabu pagi, para aparat tengah melakukan apel siaga.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 13 Nov 2019, 15:12 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2019, 15:12 WIB
Pelaku  Bom Bunuh Diri di Medan
Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan (Foto: Liputan6/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Bom bunuh diri meledak di Mapolrestabes Medan, membuat sejumlah aparat polisi terluka. Bom yang meledak di dekat kantin Mapolresta Medan terjadi Rabu pagi, sekitar pukul 08.45 WIB. Saat itu para aparat tengah melakukan apel siaga.

Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud Md membantah, peristiwa itu disebut aparat kecolongan akan ulah terorisme.

"Enggak juga. Memang selalu terjadi begitu. Masa setiap terjadi kebobolan," kata Mahfud di kantornya, Jakarta, Rabu (13/11/2019).

Dia menuturkan, memang terorisme akan melakukan seperti itu. Diam-diam dan langsung menyerang di saat yang tak terduga.

"Memang kegiatan terorisme begitu. Main hit and run, lari sembunyi, lari sembunyi," jelas Mahfud.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini memandang, dengan kejadian ini, justru akan membuat pihak keamanan untuk mencari jaringan terorisme mana yang bergerak sekarang.

"Itu pintu masuk untuk membuka jaringan. Dan itu selalu tidak sulit untuk melakukan ini," tambahnya. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri Diketahui

Teror Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan
Polisi berjaga setelah pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019). Saat ini, aparat kepolisian sedang melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengidentifikasi pelaku. (Rahmad SURYADI/AFP)

Sementara itu, polisi mengaku telah mengantongi identitas pelaku dugaan bom bunuh diri di Mapolresta Medan, Jalan HM Said, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Polisi terus melakukan penyelidikan terkait dugaan aksi bunuh diri ini.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, identitas pelaku sudah diketahui oleh pihaknya. Pelaku merupakan seorang pelajar ataupun mahasiswa, dan berstatus warga Medan.

"Sudah, sudah diketahui. Untuk namanya, nanti ya, dirilis,” kata Tatan, Rabu (13/11/2019).

Diungkapkan Tata, pelaku juga diketahui pernah menjadi driver ojek online (ojol). Namun sudah keluar. Sedangkan afiliasi atau terkait dengan jaringan dan kelompok lain, masih belum diketahui.

"Kalau itu (afiliasi) belum, ya. Masih belum diketahui," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya