Edy Rahmayadi: Pemprov Tanggung Seluruh Biaya Pengobatan Korban Bom Medan

Edy Rahmayadi meminta masyarakat untuk mendoakan agar Medan segera pulih.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 13 Nov 2019, 15:31 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2019, 15:31 WIB
Polisi Olah TKP Bom Medan
Ledakan diduga bom bunuh diri terjadi di Markas Kepolisian Resor Kota Besar (Mapolrestabes) Medan, Jalan HM Said, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meminta Medan untuk tetap tenang pasca-insiden teror bom yang meledak di Polrestabes Medan. Dia meyakini aparat penegak hukum bisa secara cepat mengungkap siapa sebenarnya sosok teror ini.

"Warga Sumatra Utara tetap tenang. Ini ditangani oleh aparat hukum dan berhak menanganinya," kata Edy Rahmayadi, Jakarta, Rabu (13/11/2019).

Gubernur Edy mengimbau kepada mereka yang kiranya mengetahui dan memiliki informasi terkait sosok pelaku teror dan berhubungan dengannya agar dapat melapor ke pihak berwajib.

Namun, bila tidak memiliki hal tersebut, Edy meminta mereka untuk diam dan mendoakan agar Medan segera pulih.

"Berikan masukan kalau itu mengetahui. Kalau tidak, diam tenang. Doakan bahwa kita akan selesaikan," jelas Edy.

Edy Rahmayadi melanjutkan, pemerintah akan bertanggung jawab penuh untuk pemulihan Kota Medan. Termasuk biaya pengobatan kepada warga tedampak yang menjadi korban.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pemerintah Bertanggung Jawab

"Pemulihannya adalah kembalikan kepercayaan rakyat kepada pemimpinnya; pemimpinnya salah satunya adalah saya. Pengobatan pasti ditanggung oleh pemerintah. Jadi, pemerintah bertanggung jawab," ucap Edy.

Menurut informasi dirilis Mabes Polri, terdapat enam orang luka-luka. Diketahui empat orang anggota Polri, satu PHL atau Pekerja Harian Lepas, satu masyarakat umum.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya