Menag soal Bom di Medan: Enggak Berani Komen, Takut Salah

Fachrul memastikan, upaya pencegahan teror terus dilakukan pemerintah.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Nov 2019, 16:33 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2019, 16:33 WIB
Menag Fachrul Razi Bahas Pembangunan SDM di Rakornas Indonesia Maju
Menteri Agama Fachrul Razi (kanan) menyampaikan pendapatnya saat diskusi panel III Rakornas Indonesia Maju antara Pemerintah Pusat dan Forkopimda di Bogor, Rabu (13/11/2019). Panel III itu membahas pembangunan sumber daya manusia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Bom bunuh diri meledak di Polrestabes Medan, Sumatera Utara pagi tadim Menteri Agama Fachrul Razi tidak mau komentar. Dia mengaku belum mencermati kasus itu.

"Saya belum cermat banget ngikutinnya. Jadi enggak berani komen takut salah," kata Fachrul ditemui di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019).

Dia menambahkan, upaya pencegahan teror terus dilakukan pemerintah. Menurutnya, semua orang paham bahwa terorisme berbahaya.

"Kalau (pencegahan) efektif enggak efektif itu kan relatif. Tapi yang jelas upaya itu dilakukan intesif. Semua orang sadar itu sangat berbahaya," ucap dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Program Deradikalisasi Tidak Ampuh

Teror Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan
Polisi memeriksa jenazah seorang yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019). Pelaku bom bunuh diri mengunakan atribut ojek online dan meledakkan diri di sekitar kantin Mapolrestabes Medan. (ALBERT

Dia membantah bila program deradikalisasi pemerintah tidak mempan. "Siapa bilang?," singkat mantan Wakil Panglima TNI itu.

Sebelumnya , sebuah ledakan diduga bom baru saja meledak di Mapolresta Medan, Sumatera Utara pada Rabu (13/11) sekitar pukul 08.40 WIB. Ledakan diduga kuat merupakan bom bunuh diri.

Selain menelan enam korban luka, ledakan bom tersebut merusak empat kendaraan. Tiga kendaraan milik dinas dan satu kendaraan milik pribadi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya