Momen Manis Surya Paloh, Jokowi, dan Megawati saat Kongres Partai NasDem

Pada perayaan itu terlihat momen-momen manis antara Ketua Umum PDIP Megawati, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, dan juga Presiden Jokowi.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Nov 2019, 06:30 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2019, 06:30 WIB
Surya Paloh Kembali Jadi Ketua Umum Nasdem
Surya Paloh Kembali Jadi Ketua Umum Nasdem (Liputan6/Yopi Makdori)

Liputan6.com, Jakarta - Puncak Kongres dan perayaan HUT ke-8 Partai NasDem sudah berlangsung pada Senin, 11 November 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Perayaan tersebut dihadiri sejumlah pejabat dan elite parpol, termasuk Presiden Jokowi. Selain Jokowi, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga terlihat hadir dalam acara puncak Partai NasDem itu.

Pada perayaan itu terlihat momen-momen manis antara Ketua Umum PDIP Megawati, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, dan juga Presiden Jokowi. Mereka sempat berpelukan sebagai tanda tak ada permusuhan.

Seperti diketahui, Megawati melewati momen berjabat tangan dengan Surya Paloh saat pelantikan presiden dan wakil presiden pada 1 Oktober 2019 lalu.

Setelah itu, berembus kabar bahwa hubungan keduanya sedang renggang. Padahal, PDIP dan Partai NasDem masih berkoalisi.

Namun dalam acara Puncak Kongres dan perayaan HUT ke-8 Partai NasDem ini, isu renggangnya hubungan PDIP dan NasDem tak terlihat.

Berikut momen manis dalam pertemuan Surya Paloh, Megawati, dan Jokowi saat Puncak Kongres dan perayaan HUT ke-8 Partai NasDem:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Surya Paloh: Betapa Saya Sayang dengan Mbak Mega

Rakernas Partai Nasdem
Ketum Partai Nasdem, Surya Paloh memberi pidato saat Rakernas IV Partai Nasdem di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (15/11). Jokowi secara resmi ditetapkan menjadi calon presiden dari Partai Nasdem untuk Pilpres 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Video Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melewati momen jabat tangan dengan Ketum NasDem Surya Paloh viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi saat upacara pengambilan sumpah jabatan anggota DPR 2019-2024, 1 Oktober lalu.

Saat berbicara di Puncak Kongres dan perayaan HUT ke-8 Partai NasDem, Paloh kembali menyinggung hal tersebut. Dia pun menegaskan hubungannya dengan Mega baik-baik saja.

"Kita sayang dengan tokoh-tokoh bangsa, sayang Pak Jokowi, sayang Pak Ma'ruf, Pak JK. Betapa saya masih sayang dengan Mbak Mega, jangan pernah ragukan itu," kata Paloh di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

 

Paloh Cari Tahu Megawati Marah atau Tidak

Strategi Pemenangan Jokowi-JK Mulai Dimatangkan
Ketua Umum PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kedua dari kiri) tampak berdiskusi dengan Surya Paloh. Rabu (21/5/14) (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Semenjak kejadian saat pelantikan presiden dan wakil presiden itu, Surya Paloh menjadi kepikiran. Alhasil, ia mengirim utusan untuk mencari tahu apakah benar Mega marah.

"Ini penting sekali Mbak Mega enggak salaman dengan saya bisa rusak semua Indonesia," kata Paloh.

"Saya coba kirim intelijen, investigasi apa betul Mbak Mega enggak salam saya. Hasilnya saya tahu tidak sengaja," tutupnya disambut riuh peserta Kongres.

Jokowi Iri Surya Paloh Rangkul Erat Sohibul Iman

Pertemuan Petinggi Partai Nasdem dan PKS
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh Tampak Berpelukan dengan Presiden PKS, Sohibul Iman. Kedua Partai Tersebut Menggelar Pertemuan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019). (Foto: Merdeka.com)

Jokowi sempat menyinggung pelukan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh terhadap Presiden PKS Sohibul Iman saat berkunjung ke kantor DPP PKS pekan lalu.

Jokowi kembali mengaku, selama ini tak pernah dirangkul erat seperti dilakukan Surya Paloh kepada Sohibul Iman.

"Urusan rangkulan Bang Surya dan Pak Sohibul Iman itu hanya masalah kecemburuan. Masalah kecemburuan karena saya emang tidak pernah dirangkul seerat itu tetapi setelah saya memberikan sambutan tolong Bang Surya rangkul lebih erat dari beliau memeluk Pak Sohibul Iman," kata Jokowi saat memberikan sambutan.

Arti Rangkulan Surya Paloh dan Sohibul Iman

Surya Paloh
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. (Nanda Perdana Putra/liputan6.com)

Dalam acara itu pula, Presiden Jokowi menyebut, rangkulan yang dilakukan Surya Paloh kepada Sohibul Iman tak ada yang salah. Hanya saja Jokowi menggarisbawahi rangkulan itu dimaksudkan dalam rangka merawat kebangsaan.

"Rangkulan itu apa yang salah? itu bagus, tapi sekali lagi juga itu semua kembali pada niatannya. Kalau niatannya untuk komitmen kenegaraan apa yang salah. Kalau rangkulan untuk komitmen kebangsaan apa yang keliru, sangat bagus sekali yang dicontohkan Bang Surya. Apa yang keliru kalau rangkulan untuk komitmen persaudaraan untuk komitmen kerukunan, persaudaraan sebangsa dan setanah air apa yang keliru? apa yang salah? itu bagus sekali. Benar endak? betul endak?," kata Jokowi.

"Dan biasa candaan seorang sahabat yang sudah dekat seperti itu. Biasa kalau saya ngomong biasa jangan ditanggapi ke sana ke sini. Ada yang curiga. Ada sinisme, ada yang enggak percaya, apa yang salah. Apalagi tadi sudah disampaikan juga oleh Bang Surya betapa sayangnya Bang Surya kepada Ibu Megawati," sambung Jokowi.

Momen Pelukan Jokowi dan Surya Paloh

jokowi
Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat menghadiri pembukaan Sekolah Legislatif Partai NasDem di Gedung Akademi Bela Negara Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2019). (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Saat acara Puncak Kongres dan perayaan HUT ke-8 Partai NasDem, Surya Paloh meminta agar Jokowi berbicara. Usai mengucapkan permintaan tersebut, Paloh berucap ingin memeluk orang nomor satu di negeri ini.

"Ingin saya peluk lebih erat tapi tidak bisa," sebut Paloh.

Setelah itu Paloh turun podium mendekati Jokowi. Paloh yang mengenakan jas hitam terlihat merangkul dan memeluk sambil mempersilakan Jokowi naik ke atas.

 

Reporter : Fellyanda Suci Agiesta

Sumber : Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya