Airlangga Belum Daftar Caketum Golkar

Juru bicara panitia Munas Golkar, Christina Aryani mengatakan, hingga saat ini, sudah ada delapan nama yang mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketua umum Golkar.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Des 2019, 06:44 WIB
Diterbitkan 01 Des 2019, 06:44 WIB
Ribuan Kader Hadiri Kampanye Akbar Partai Golkar di Istora Senayan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan pidato politik saat Kampanye Akbar Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (9/4). Kampanye akbar dihadiri ribuan kader dan simpatisan Golkar se-Jabodetabek dan Bandung. (Liputan6 com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Munas Partai Golkar bakal digelar pada 3 hingga 6 Desember 2019 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Salah satu agenda Munas yakni pemilihan ketua umum periode 2019-2024.

Juru bicara panitia Munas Golkar, Christina Aryani mengatakan, hingga saat ini, sudah ada delapan nama yang mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketua umum Golkar.

Mereka di antaranya Ridwan Hisjam, Agun Gunandjar Sudarsa, Indra Bambang Utoyo, Bambang Soesatyo dan Ali Yahya. Namun, Airlangga Hartarto disebut belum mendaftarkan diri.

"Pak Airlangga belum daftar, mungkin hari ini. Ini kan laporan tadi pagi," ucapnya usai menghadiri diskusi di Gado-Gado Boplo, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11).

Menurut Christina, pendaftaran bakal calon ketua umum dibuka hingga 2 Desember 2019 di DPP Partai Golkar. Seluruh kader yang ingin menjadi ketua umun Golkar dipersilakan untuk mendaftarkan diri.

"Sebagai panitia kami welcome kepada semua kader. Kader muda sekalipun pede mau maju silakan. Kami terima welcome sama semua," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Christina juga menanggapi wacana kubu Bambang Soesatyo ingin menggelar Munas tandingan Golkar. Christina meminta kubu Bamsoet berhenti melempar wacana.

"Nggk usahlah buat wacana Munas tandingan, siapa tahu nanti hasil Munas ini bikin happy," ucapnya.

Christina mengatakan berbeda pilihan tak harus membuat kader Golkar menggelar Munas tandingan. Setiap kader bisa menyalurkan hak pilihnya melalui bilik suara Munas.

"Kedaulatan ini ada di pemilik suara. Suara itu ada di mereka dan mereka memiliki kedaulatan untuk menggunakan suaranya," pungkas dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya