Jokowi Titip Pancasila ke Didi Kempot dan Sobat Ambyar

Jokowi menekankan, kampanye Pancasila harus masuk melalui saluran-saluran media tersebut untuk melawan pengaruh ideologi lain.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Des 2019, 16:55 WIB
Diterbitkan 03 Des 2019, 16:55 WIB
Bersama Megawati, Jokowi Beri Arahan Pembumian Pancasila
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan) dan Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri (kiri) saat Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta kementerian dan lembaga membumikan Pancasila melalui media sosial (medsos) untuk menyasar 129 juta anak muda Indonesia. Medsos dipandang cocok karena kecenderungan anak muda sekarang menyerap informasi melalui platform media digital.

"Mereka menyerap nilai-nilai ini, nilai-nilai informasi, menyerap pengetahuan dari banyak media. Saya lebih detailkan lagi satu layanan chatting WhatsApp, Telegram, Line, Kakao Talks," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Selain itu, lanjut Jokowi, anak muda lebih sering mengakses Youtube, Netflix, Facebook, Instagram, Twitter, Iflix dan Hooq. Jokowi menekankan, kampanye Pancasila harus masuk melalui saluran-saluran media tersebut untuk melawan pengaruh ideologi lain.

"Ideologi Pancasila harus kita sebarkan, banjiri narasi-narasi besarnya lewat barang-barang ini. Kalau tidak akan kedahuluan ideologi-ideologi baru yang menggunakan barang-barang yang tadi saya sebut," ujar Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini kemudian mewanti-wanti kementerian dan lembaga untuk menyebarkan 'virus' Pancasila melalui bidang apa saja yang paling diminati anak muda.

Jokowi menyebut, sejauh ini ada tiga bidang yang paling disukai anak muda. Pertama olahraga, kedua musik, dan ketiga film.

"Olahraga, kalau ingin kita membumikan ideologi Pancasila gunakan yang namanya olahraga, anak muda suka di sini," ucap dia.

"Musik, nggak apa-apa, kita nebeng Didi Kempot. Titip sama sad boy dan sad girls nggak apa-apa, sahabat ambyar nggak apa-apa. Titipkan satu lirik di Pamer Bojo nggak apa-apa. Ini media-media yang disukai anak muda kita, musik no 2 setelah olahraga," imbuh Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tidak Tolerir Penganggu Pancasila

Bersama Megawati, Jokowi Beri Arahan Pembumian Pancasila
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri saat Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019). Jokowi memberikan poin kunci untuk pembumian Pancasila di semua kalangan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Jokowi memastikan bahwa pihaknya tidak akan menolerir pihak-pihak yang menganggu ideologi Pancasila. Ia menegaskan, siapa pun yang mengganggu Pancasila akan berurusan dengan hukum.

Hal ini disampaikan Jokowi saat saat memberikan Pidato Visi Indonesia di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat.

"Tidak ada toleransi sedikit pun bagi yang mengganggu Pancasila," tegas Jokowi, Minggu (14/7/2019).

Menurut Jokowi, ideologi yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah Pancasila. Karena itu, ia ingin agar seluruh lapisan masyarakat untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

"Tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak toleran, tidak menghormati penganut agama lain, etnis lain," ucap Jokowi.

Jokowi kembali mengingatkan bahwa semua warga Indonesia adalah saudara. Ia pun mengajak semua masyarakat untuk merawat persatuan, khususnya setelah Pilpres 2019.

"Rukun itu indah, bersaudara itu indah, bersatu itu indah. Saya yakin kita semua berkomitmen berdemokrasi yang berkeadaban, yang menjunjung tinggi martabat Indonesia, yang akan membawa Indonesia maju, adil, dan makmur," terang Jokowi.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya