Munas Golkar yang Tak Panas

Bambang Soesatyo atau Bamsoet mundur sebagai bakal calon ketua umum Partai Golkar jelang Munas X.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 04 Des 2019, 10:48 WIB
Diterbitkan 04 Des 2019, 10:48 WIB
Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo Tampak Berfoto Bersama Saat Menghadiri Acara Malam Anugerah Penghargaan Untuk Calon Legislatif Terpilih Periode 2019-2024 di Hotel Ritz Calton, Mega Kuningan, Jakarta, Minggu (15/9/2019). (Foto: Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar memulai Musyawarah Nasional X tanpa adanya gejolak. Salah satu faktornya, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mundur sebagai bakal calon ketua umum partai berlambang pohon beringin itu.

Bamsoet disebut-sebut merupakan pesaing kuat Airlangga Hartarto dalam perebutan kursi Golkar-1. Namun, sebelum dimulainya Munas X, Ketua MPR itu memilih mundur usai bertemu dengan senior Partai Golkar Luhut B Pandjaitan serta Aburizal Bakrie

Ini juga diikuti dengan adanya penyampaian dari Komite Pemilihan Munas Golkar yang menyatakan ada calon yang tak memenuhi administrasi. Ada juga yang mengundurkan diri, di antaranya Aris Mandji, Ali Yahya, Achmad Annama, Indra Bambang Utoyo, Agun Gunandjar Sudarso, dan Derek Lopatty.

Hanya tinggal Airlangga Hartarto dan Ridwan Hisjam. Hingga kemudian diprediksi, Airlangga akan duduk kembali sebagai ketua umum Partai Golkar dengan pemilihan secara aklamasi.

"Kemungkinan besar arahnya kepada aklamasi," ujar ketua DPP Golkar Ace Hasan.

Pada pembukaan Munas X, Selasa 3 Desember 2019, wajah Airlangga tampak berseri-seri. Bahkan, sempat mengucapkan terima kasih kepada Bambang Soesatyo atas pengunduran dirinya.

"Saya mengapresiasi setinggi-tingginya. Sore ini kita bertemu dan beliau menarik dari bursa pencalonan ketum. Beliau menyatakan dengan tegas, setia kepada komitmen bersama," ungkap Airlangga.

Bamsoet mengatakan, ada sejumlah alasan dia mengundurkan diri sebagai calon ketua umum Partai Golkar. 

"Ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan, yang pertama setelah saya mencermati perkembangan Partai Golkar jelang Munas yang semakin panas. Kedua situasi nasional yang memerlukan situasi politik yang kondusif guna menjaga harapan kita mempertahankan kebutuhan ekonomi yang telah kita perjuangkan agar tidak kena dampak ekonomi ancaman ekonomi global," kata Bambang.

Ketiga, ada nasihat, saran, dan pendapat senior tokoh senior. Keempat, semangat rekonsiliasi yang telah sepakati bersama. Dia berharap, dengan mundurnya dia, ada soliditas dan kekompakan Partai Golkar ke depan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jokowi Puji Bamsoet

Jokowi Hadiri Pembukaan Munas X Partai Golkar
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kanan) dan Ketua Penyelenggara Musyawarah Nasional Partai Golkar Melchias Markus Mekeng (kiri) saat pembukaan Munas X Partai Golkar di Jakarta, Selasa (3/12/2019). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga hadir dalam pembukaan tersebut. Seperti gaya khasnya, dia juga menyinggung mundurnya Bamsoet sebagai calon ketua umum Golkar.

"Saya tadi masuk pintu ruangan ini hawanya sudah kelihatan sejuk. Saya yakin, meskipun AC dimatikan, hawa kita tetap sejuk," kata Jokowi yang disambut tawa.

"Saya sekali lagi ingin mengajak kita semuanya ingin memberikan tepuk tangan kita kepada Bapak Bambang Soesatyo," pintanya.

Jokowi meminta perkataannya jangan disalahartikan bahwa Istana melakukan intervensi di Munas Golkar ini. Jokowi menuturkan sama sekali tidak ada.

Sebelumnya, kubu Bambang Soesatyo menuding ada 'tangan Istana' ikut bermain dalam pertarungan calon ketua umum di Munas Golkar. Sejumlah menteri Jokowi bahkan disebut mempengaruhi pemilik suara di Munas untuk memilih Airlangga Hartarto.

Mereka adalah Luhut Pandjaitan, Agus Gumiwang Kartasasmita, Pramono Anung, dan Pratikno.

"Jangan ada yang berprasangka tidak baik. Tadi ada yang menyampaikan, katanya Istana beri intervensi. Saya beri jaminan tidak ada," kata Jokowi.

Jokowi pun menyinggung peran penting Golkar dalam perpolitikan nasional. "Kalau Golkar panas, perpolitikan nasional ikut panas. Sebetulnya ndak apa-apa. Tapi kalau ada jalan kerukunan, persaudaraan, kenapa kita tempuh yang panas-panas," ujarnya.

Jokowi juga mengungkapkan kekhawatirannya jika Munas X Golkar sampai menimbulkan perpecahan.

"Kalau Golkar ini pecah, jadi partai baru lagi. Itu kekhawatiran saya. Golkar adalah partai besar yang menjadi aset besar bangsa Indonesia, mari kita jaga sama-sama," pesan Jokowi kepada peserta munas.

"Kalau Golkar goyang, perpolitikan nasional juga goyang. Kalau Golkar panas, perpolitikan nasional juga ikut panas. Kalau Golkar dingin, perpolitikan juga ikut dingin," ucap Jokowi yang disambut tepuk tangan para kader Golkar.

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto juga menyapa dan memuji Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet, saat membuka Musyawarah Nasional X Golkar di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta.

Airlangga mengucapkan rasa terima kasih kepada Bamsoet lantaran membuat Munas ini menjadi tenang.

"Terima kasih Mas Bambang Soesatyo membuka Musyawarah Nasional ini menjadi adem, tenang," ucap Airlangga yang langsung mendapatkan tepuk tangan dari seluruh kader yang hadir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya