Fakta Pilu di Balik Tewasnya Bayi 2 Bulan Tersedak Pisang

Bayi Azahra tiba-tiba mengalami kejang dan sulit bernapas setelah disuapi buah pisang oleh ibunya.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Des 2019, 19:42 WIB
Diterbitkan 10 Des 2019, 19:42 WIB
Ilustrasi bayi.
Ilustrasi bayi. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang bayi berusia 2 bulan di Jakarta Barat tewas setelah diberi makan pisang oleh ibu kandungnya sendiri. Bayi tersebut diduga tersedak dan mengalami kesulitan bernapas.

Meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, nyawa bayi Azahra Husaini tidak tertolong.

"Awal mula kejadiannya sekira jam 20.00 WIB. Ibu korban mencoba memberikan makanan pisang kepada korban memakai sendok sebelum ditidurkan," kata Kapolsek Kebon Jeruk, AKP Erick Sitepu saat dikonfirmasi, Selasa (10/12/2019).

Bayi Azahra tiba-tiba mengalami kejang dan sulit bernapas setelah disuapi buah pisang oleh ibunya. Atas kasus ini, polisi pun memeriksa sang ibu, YS (27).

Dari kejadian ini, diharapkan dapat menjadi perhatian bagi seluruh ibu-ibu yang mulai memberikan makanan pendamping ASI bagi sang buah hati.

Berikut fakta pilu tewasnya bayi berumur 2 bulan yang tersedak pisang:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kronologi kejadian

Seorang bayi harus meregang nyawa usai tersedak pisang. Bayi berinisial AH berusia 2 bulan mengalami kejang dan sulit bernapas setelah disuapi pisang.

Kejadian pilu ini terjadi di Gang Bhineka, RT 07 RW 08, Kelurahan Kedoya Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 03.40 WIB.

Kapolsek Kebon Jeruk, AKP Erick Sitepu, menyebut bahwa kejadian berawal saat sang ibu tengah menyuapi bayinya.

Bayi AH ditemukan meninggal dunia menjelang pagi dalam keadaan tertidur setelah disuapi pisang. Erick menambahkan bahwa sang ibu bersama kakaknya sempat membawa bayi AH ke Puskesmas Kebon Jeruk. Namun, Tuhan berkehendak lain. 

"Ibu korban bersama kakaknya sempat melarikan AH ke Puskesmas Kebon Jeruk, tapi nyawanya sudah tak tertolong. Dalam perjalanan, hidung korban mengeluarkan darah. Setelah sampai di Puskesmas korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," kata Erick.

Ibu Dianggap Lalai

Sebelumnya, kejadian ini dilaporkan pihak puskesmas kepada Polsek Kebon Jeruk. Berdasarkan laporan tersebut polisi pun langsung melakukan pengecekan ke puskesmas dan rumah korban.

"Korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk divisum. Hasil visum menyatakan korban tak mengalami kekerasan apapun," kata Erick.

Sehingga kasus ini dianggap sebagai kelalaian atas ketidaktahuan sang ibu. AH akhirnya dikebumikan di TPU Kedoya Utara.

Bayi AH akhirnya dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kedoya Utara. Kemudian, kasus ini dianggap sebagai kelalaian akibat ketidaktahuan sang ibu.

Pura-pura Tidak tahu

Sebagaimana dinyatakan Kapolsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat Ajun Komisaris Polisi Erick Sitepu, berdasarkan hasil pemeriksaan, YS mengaku tak tahu bahwa bayi yang berusia 2 bulan belum boleh diberikan makanan lain selain air susu ibu (ASI).

Menurut dokter spesialis anak, memberikan makanan pendamping ASI baru bisa dianjurkan setelah bayi setidaknya saat bayi berusia enam bulan.

“Menjadi perhatian semua ibu-ibu yang mulai memberikan makanan terlalu dini pada bayi, sebenarnya pada saat itu kemungkinan besar sepertinya bukan karena pisang saja yang bikin dia itu meninggal, kemungkinan ada faktor tersedak dan mungkin emergency pertolongannya kurang cepat, tapi juga kita lihat respon bayinya. Intinya begini, kalau bayi masih diemut, kemudian juga enggak lancar padahal sebelumnya lancar, mungkin kita tidak terlalu memaksakan dengan tekstur yang baru,” kata Dokter Spesialis Anak Dr Siti Budiati.

Selain itu, Erick juga menambahkan bahwa pihaknya tidak menemukan bekas luka maupun kekerasan pada tubuh bayi AH. Sehingga YS tidak ditahan atas meninggalnya bayi AH.

“Sudah visum di dokter, di korban kami enggak ditemukan luka atau bekas kekerasan. Jadi memang murni karena ketidaktahuan ibunya itu,” ucap Erick.

 

Tersangkut di pernapasan

Bayi AH merupakan salah satu anak kembar dari pasangan YS (27) dan H (34) yang meninggal pada Minggu 8 Desember 2019 dini hari saat dibawa ke Puskesmas Kebon Jeruk.

Penyebab kematian bayi AH, lantaran adanya potongan pisang yang menyangkut di pernapasan. Ini diketahui berdasarkan hasil visum yang dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).Bayi AH tiba-tiba kejang dan sulit bernapas setelah diberi makan buah pisang oleh sang ibu.

“Dari pemeriksaan sementara, dari dokter memang menyatakan memang kondisi korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Bila kita simpulkan memang bayi meninggal karena memang tersedak pisang,” kata Erick.

 

(Winda Nelfira)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya